JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan menyatakan pembentukan Global Water Fund menjadi hal yang kritis dalam penyediaan dana jangka panjang untuk air bersih dan sanitasi.
"Pembentukan Global Water Fund menjadi hal yang kritis dalam penyediaan dana jangka panjang untuk air bersih dan sanitasi dan juga pembiayaan bencana terkait air," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna dalam 4th Workshop: Designing Global Water Fund Establishment di Jakarta dikutip Antara, Senin (5/3/2024).
Herry mengatakan bahwa adapun pembentukan Global Water Fund diharapkan dapat mengatasi funding gap dan juga dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) No 6.
Indonesia sendiri telah membentuk Indonesia Water Fund (IWF) untuk pengembangan investasi dan penyediaan air bersih di seluruh wilayah Indonesia.
“Diharapkan IWF dapat bekerja dengan mengoperasikan biaya sampai sebesar Rp15 triliun untuk proyek air bersih”, kata Herry.
Pembahasan posisi, komponen, dan arsitektur Global Water Fund merupakan tujuan workshop keempat yang mengangkat topik Designing Global Water Fund Establishment sebagai usulan kebijakan yang baru dalam mengamankan dan meningkatkan pendanaan infrastruktur air.
Sementara hasil yang ingin dicapai adalah identifikasi isu-isu utama, peluang, dan rancangan serta praktik yang terbaik untuk pembentukan Global Water Fund.
Dalam mendukung tema utama The 10th World Water Forum 2024 “Water for Shared Prosperity” yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2024 di Bali, Indonesia, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan telah sukses menyelenggarakan tiga dari empat rangkaian seminar/workshop sebagai side event.
(Taufik Fajar)