JAKARTA - Indonesia akan memanfaatkan banyak potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung. Di mana sejumlah proyek PLTS sedang dibangun saat ini.
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mengungkapkan akan ada lagi PLTS Terapung sebesar 91,6 GW.
Dilansir dari Instagram @djebtke, PLTS Terapung dianggap memiliki potensi energi yang cukup besar. Selain itu, sebelumnya pemerintah juga pernah menyebutkan bahwa PLTS Terapung adalah PLTS yang akan lebih banyak dikembangkan di Indonesia. Hal ini karena biaya yang dibutuhkan untuk menggarapnya relatif lebih rendah dengan memanfaatkan bendungan atau waduk PLTA.
“PLTS Terapung Akan Ada Lagi! Potensi PLTS Terapung gak main-main Sobat Energi 91,6 GW! Lokasinya bisa di danau, waduk, hingga bendungan,” tulis Ditjen EBTKE pada laman Instagramnya.
Berikut adalah beberapa informasi terkait potensi PLTS Terapung yang dimanfaatkan pemerintah.
Potensi PLTS Terapung di Danau: 36 Lokasi, 74,6 GW
Potensi Pengembangan PLTS Terapung di Bendungan: 259 Lokasi, 14,7 GW
Potensi PLTA dan Mikrohidro: 12 Lokasi, 1,8 GW
Potensi PLTA di Bendungan: 450 MW
Sebagai informasi, Indonesia memiliki beberapa tipe PLTS Terapung yang sudah dibangun. Berikut adalah tipe-tipe PLTS Terapung yang dimaksud:
1. PLTS Terapung Dalam Jaringan/On-Grid
PLTS ini merupakan PLTS yang berada dan terhubung dengan jaringan sistem ketenagalistrikan nasional.
Contoh dari PLTS ini adalah PLTS Terapung di Waduk Muara Nusa Dua.
2. PLTS Terapung Tidak Terhubung dengan Jaringan/Off-Grid
PLTS Terapung Off Grid adalah PLTS yang tidak berada dan tidak terhubung dengan jaringan sistem ketenagalistrikan nasional.
3. PLTS Terapung Hibrida/Hybrid
PLTS Terapung ini merupakan PLTS yang terhubung dengan jaringan PLN (grid), serta memiliki baterai untuk backup ketika PLN padam.
(Feby Novalius)