JAKARTA - Kementerian ESDM mengungkapkan Indonesia memerlukan 3,3 juta panel surya untuk mencapai target 1 gigawatt (GW) PLTS Atap.
"Hal ini akan mendorong tumbuhnya industri modul surya di Indonesia," jelas Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Jisman P Hutajulu dalam acara Sosialisasi Peraturan Menteri ESDM No 2 Tahun 2024 di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Jisman juga mengatakan, di sisi hulu Indonesia juga memiliki sand silika yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung industri solar cell.
"Dengan demikian, diharapkan program PLTS Atap ini dapat mendukung rencana pembangunan industri hulu solar cell yang direncanakan di Jawa Tengah, Pulau Batam dan Pulau Rempang," tutur Jisman.
Dalam kesempatan ini, Jisman juga menambahkan revisi peraturan PLTS Ini merupakan upaya Pemerintah dalam merespons dinamika perubahan yang ada di masyarakat dan untuk memfasilitasi masukan dari berbagai pihak yang ingin berkontribusi dalam pengembangan PLTS /Atap.
"Melalui peraturan terbaru ini, diharapkan dapat meningkatkan perbaikan tata kelola pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan untuk pembangkitan tenaga listrik, khususnya sistem PLTS atap yang digunakan untuk kepentingan sendiri," lanjut Jisman.