JAKARTA - Pemilihan Umum (Pemilu) serentak sedang dilakukan hari ini. Gelaran Pesta Demokrasi tahun ini diperkirakan mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy memperkirakan, IHSG akan terus menanjak dan bisa menutup tahun di atas level 8.150. Secara valuasi, estimasi P/E untuk IHSG jika pemilu dilaksanakan satu putaran adalah 16x.
“Sedangkan untuk dua putaran adalah 15.3x,” kata Ishfan dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (14/2/2024).
Adapun, sektor-sektor yang biasanya mempunyai performa cukup baik setelah pemilu antara lain industrial estate dan juga infrastruktur. Dalam hal ini dirinya merekomendasikan emiten-emiten semen.
Di samping itu, perhatian terhadap sektor kesehatan juga akan memberi outlook lebih cerah kepada operator rumah sakit. “Sementara sektor-sektor utama penggerak IHSG pasca pemilu masih akan datang dari perbankan dan juga telekomunikasi,” ujar Ishfan.
Lebih lanjut, Ishfan menyampaikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi 2024 akan datang dari investasi yang diperkirakan akan tumbuh mendekati 6%, juga ada sedikit harapan membaiknya konsumsi rumah tangga mendekati 5%. Hal itu akan menjadi faktor penyeimbang di tengah perkiraan melemahnya faktor eksternal yang ditandai menipisnya surplus neraca perdagangan.
Di sisi lain, laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2024 akan lebih rendah dari pencapaian sepanjang tahun 2023, di mana ekonomi Indonesia tumbuh 5,05%.
Isfhan mengatakan, pertumbuhan PDB di tahun 2023 sudah melambat jauh dari 5,3% pada 2022 karena pertumbuhan ekspor yang lebih lemah, hanya naik 1,3% tahun lalu, turun tajam dari 16,2% pada 2022.
Sementara, konsumsi rumah tangga naik 4,8% tahun lalu dibandingkan dengan 4,94% pada 2022. Harga komoditas turun tahun lalu setelah melonjak pada 2022, menyebabkan komoditas ekspor utama, seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel, memiliki nilai yang lebih rendah.