JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat usai Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilakukan kemarin. Hari ini. indeks saham akan bergerak di level 7.200–7.247.
Pengamat Pasar Modal William Hartanto mengatakan, dilihat dari perdagangan sebelumnya, IHSG mengalami pelemahan yang mana tidak termasuk bagian dari antisipasi pemilu.
"Pelemahan lebih terlihat sebagai efek dari bobot saham-saham Prajogo Pangestu yang terkena imbas sentimen indeks MSCI, misalnya saham CUAN yang mengalami pelemahan hingga ARB, disusul oleh BREN BRPT dan TPIA," tulis William dalam analisisnya, Kamis (15/2/2024).
Dari saham big caps lainnya yang memiliki pengaruh terhadap IHSG, ada tambahan tekanan dari pelemahan UNVR, dan koreksi sehat pada big caps perbankan
"Jadi pada perdagangan kemarin, sebenarnya bisa saja IHSG ditutup menguat atau melemah tipis seandainya tidak ada efek dari saham-saham Prajogo Pangestu tersebut," katanya.
Untuk hari ini, William mencoba menilai, pertama dari kemampuan IHSG bertahan di atas 7.200 dengan nilai transaksi yang di besaran rata-rata. Ini berarti, tidak ada panic selling atas faktor apapun.
"Kedua, dari sisi net buy asing, tercatat masih net buy hingga perdagangan tanggal 13 Februari 2024, ini berarti asing pun masih optimis dan aksi net buy tersebut membuka peluang untuk penguatan lebih lanjut," jelasnya.
Sehingga kesimpulan yang dihasilkan adalah IHSG masih dalam posisi menguat.
Secara teknikal, beban bobot saham-saham Prajogo Pangestu, IHSG “gagal” mengkonfirmasi pola bullish flag, namun masih ada harapan untuk pengujian pola kembali, karena berhasil ditutup di atas support 7200.
Sedangkan untuk sentimen, hasil pemilu dan arah kebijakan pemerintah setelah ini.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -87.92 poin (-1.20%) menuju 7209,74 pada perdagangan hari Selasa 13 Februari 2024.