JAKARTA – Produsen sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) siap menebar dividen kepada para pemegang saham. Selama 6 tahun MARK telah membayarkan dividen kumulatif sebesar Rp461,2 miliar.
Dengan demikian jumlah tersebut lebih besar dari nilai valuasi perusahaannya sendiri ketika IPO di tahun 2017 sebesar Rp150 miliar. Valuasi perseroan sudah meningkat hampir 2.000% sejak pertama kali melantai di bursa tahun 2017. Apabila melihat dari kinerja keuangan yang positif sepanjang 2023, MARK berpotensi membagikan dividen kembali.
Tahun ini analis sekuritas Malaysia memprediksi potensi produksi sarung tangan akan meningkat di semester II dikarenakan oversupply persediaan sarung tangan sudah mulai menurun. Di sisi lain, akan ada kenaikan harga jual rata-rata sarung tangan global.
Seiring dengan kondisi tersebut, pelanggan MARK sudah melakukan permintaan akan produk Hand Molding dari MARK di awal tahun 2024 ini, yang mengakibatkan naiknya utilitas pabrik di MARK yang ada di Medan tersebut dibandingkan tahun 2023.
“Tingginya permintaan cetakan sarung tangan membuat kami harus menambah jumlah karyawan, kurang lebih sebanyak 500 orang karyawan kami tambahkan untuk mengejar produksi cetakan sarung tangan di 2024,” papar Direktur Utama PT Mark Dynamics Tbk Ridwan Goh, Selasa (20/2/2024).
Sejak MARK mencatatkan saham perdana di bursa efek Indonesia di 2017 perseroan membagikan dividen ke pemegang sahamnya dengan jumlah dividen payout ratio yang semakin tinggi. Bahkan di 2023 terdapat dua kali pembayaran dividen yaitu dividen tahunan dan Interm dengan total dividen yang di bagikan Rp152 miliar.
Tahun ini menjadi titik balik naiknya produksi sarung tangan global sesuai dengan riset yang di keluarkan oleh Asosiasi Produsen Sarung Tangan Malaysia (MARGMA) oversupply persedian sarung tangan akan berangsur habis dan kebutuhan akan sarung tangan dunia akan mencapai lebih dari 300 miliar pasang sarung tangan dengan tingkat pertumbuhan industri 8-10% per tahun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)