JAKARTA - Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah mengungkapkan bahwa negara mengalami kerugian besar akibat ulah kenakalan mafia tanah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengatakan bahwa selama proses perjalanan dalam operasi mafia tanah, ada 86 target yang berhasil diproses dengan potensi kerugian negara sekitar Rp11 triliun.
Berikut ini Okezone telah merangkum fakta-fakta mengenai mafia tanah yang rugikan negara, ditulis pada Minggu (10/3/2024).
1. Potensi Kerugian Negara Capai Rp11 Triliun
Menteri AHY menjelaskan, tahun 2023 lalu target operasi mafia tanah adalah 61 target. Namun pada perjalanannya, ada 86 target yang berhasil diproses dengan potensi kerugian negara sekitar Rp11 triliun.
"Ini capaian yang luar biasa. Kerja keras yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu semua ini telah berhasil menyelamatkan negara dari potensi kerugian sebesar lebih dari Rp11 triliun," ujarnya.
2. Bentuk Agenda Pemberantasan Mafia Tanah
Menurut AHY, agenda pemberantasan mafia tanah menjadi sangat penting karena mafia tanah tak hanya memberikan dampak negatif kepada masyarakat, namun juga merugikan negara.
"Jaringan mafia tanah ini dapat berdampak serius kepada perekonomian kita. Butuh keseriusan kita untuk membentuk ekosistem yang ramah untuk semua," ujarnya.
3. Strategi Integrasi Hexagonal
Ketua Satgas-Anti Mafia Tanah sekaligus Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan, Arif Rachman mengungkapkan strateginya mencegah dan menyelesaikan masalah tindak pidana pertanahan, yaitu strategi integrasi hexagonal.
"Konsep integrasi hexagonal ini mengedepankan koordinasi, kolaborasi, serta sinergi bersama empat pilar, seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya," jelasnya.
4. Rencana Target Operasi
Arif Rachman mengatakan, rencana target operasi untuk tahun 2024 adalah 66 target operasi. Namun, dari data yang ada, para peserta Pra Ops saat ini telah mengantongi sebanyak 99 target operasi.
"Dari 99 target operasi ini akan kita analisis dan evaluasi kiranya berapa yang bisa dijadikan target operasi," ungkap Arif Rachman.
5. Sejumlah 328 Target Berhasil Diselesaikan
Tidak hanya itu, lanjut Arif Rachman, selama lima tahun Satgas-Anti Mafia Tanah ini berdiri, tercatat operasi yang berhasil diselesaikan sudah melebihi target.
“Dari target 304 kasus, telah berhasil diselesaikan sebanyak 328 target operasi,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)