Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mafia Tanah Bikin Kepercayaan Investor Hilang, Lebih Pilih ke Vietnam hingga Thailand

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Kamis, 19 September 2024 |20:48 WIB
Mafia Tanah Bikin Kepercayaan Investor Hilang, Lebih Pilih ke Vietnam hingga Thailand
AHY Ungkap Ulah Mafia Tanah. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

BANDUNG - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ulah mafia tanah bikin investor lari dari Indonesia. Mereka lebih memilih Vietnam, Thaildan dan Filipian.

AHY mengatakan, banyak investor menilai sebelah mata soal tata kelola pertanahan hingga kepastian hukum di Indonesia, terutama berkaitan soal lahan, akibat perilaku mafia tanah. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para investor sebelum menanamkan modalnya ke Indonesia.

"Kalau baru mau investasi, tanah sudah diserobot, sudah dikuasai mafia tanah, ya sudah lenyap, akhirnya (investor) kabur, milih Vietnam, Thailand, Filippina, rugi bangt kita," kata AHY dalam acara seminar di Universitas Padjajaran Bandung, Kamis (19/9/2024).

Padahal dengan investasi yang masuk ke dalam negeri akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, potensi penerimaan bagi negara, dan bermuara dalam berkontribusi terhadap akumulasi pertumbuhan ekonomi.

"Kalau (investasi) itu mengalir, bisa membuka belasan ribu lapangan pekerjaan," kata AHY.

Lebih jauh, AHY menyebutkan investasi menjadi salah satu instrumen pembangunan negara di tengah keterbatasan fiskal. Sebab APBN tidak akan bisa mengakomodir seluruh kebutuhan lapangan pekerjaan.

"Untuk pembangunan kita perlu investasi. Tapi orang mau membangun itu harus jelas, status lahan harus pasti," kata AHY.

Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat itu sempat memberikan contoh nyata soal fenomena calon investor yang hampir kabur akibat ulah mafia tanah di Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement