Produsen Sarung Tangan (MARK) Bidik Produksi Naik Jadi 14,4 Juta

Nurul Amirah Nasution, Jurnalis
Selasa 26 Maret 2024 14:43 WIB
Target produksi emiten sarung tangan (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Produsen sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membidik target produksi cetakan sarung tangan tahun ini sebanyak 14,4 juta. Jika tercapai, ini menjadi rekor penjualan tertinggi di masa normal atau pre pandemic covid tahun 2020 yang hanya menjual 8,8 juta cetakan sarung tangan.

Dalam keterbukaan informasi, Selasa (26/3/2024), perseroan mengantisipasi permintaan pelanggan, MARK akan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki saat ini agar utilisasi pabrik dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini tercermin dari level produksi perusahaan sejak awal tahun 2024 menyentuh angka 65% dari tahun sebelumnya sebesar 35% dari total kapasitas pabrik.

Permintaan cetakan sarung tangan naik tahun ini, didorong produksi sarung tangan global, khususnya di Malaysia, Thailand, dan China. Pandemi COVID-19 meningkatkan penggunaan APD, termasuk sarung tangan nitril. Pada 2023, penggunaan sarung tangan global mencapai 320 miliar pasang, dengan kecenderungan pertumbuhan terus menerus.

Sepanjang 2023, MARK mencatat kinerja finansial yang kuat pasca-pandemi, mempertahankan margin laba bersih di atas 25% dengan laba Rp156 miliar. Penjualan didominasi oleh pasar ekspor dengan kontribusi Rp435 miliar, sedangkan penjualan lokal Rp124 miliar.

Di tahun 2024 MARK menargetkan penjualan dan laba tumbuh double digit dari tahun sebelumnya. Tambahan permintaan cetakan sarung tangan di 2024 tidak membutuhkan banyak CAPEX karena sebelumnya di 2021 MARK sudah berinvestasi untuk membangun pabrik ke tiga dari pembiayaan hutang bank dan kas perusahaan yang telah rampung di 2022 lalu.

Di lihat dari neraca 2023 MARK memiliki Debt to Equity Ratio (Annual) yang cukup rendah total liabilitas sebesar Rp 111 miliar serta total ekuitas sebesar Rp 840 miliar atau 0.07x sehingga Perseroan memiliki kemampuan untuk menambah pabrik dan ekspansi untuk menghadapi permintaan pelanggan yang bertumbuh dengan pembiayaan dari bank atau ekuitas di masa depan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya