"Ini sebenarnya berkaitan dengan daya beli, berkaitan dengan inflasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Arief mensimulasikan saat ini harga gabah kering di tingkat petani tembus Rp8.000-8.600/kg, maka otomatis harga beras di pasar 50% dari harga gabah tersebut menjadi sekitar Rp16.000/kg.
"Jadi publik harus mengetahui bahwa bila agro input itu naik, bila faktor atau variabel cost dari pembentuk harga beras atau apapun komoditas itu naik itu memang harus disesuaikan supaya petani, peternak masih tetap mau beternak dan menanam," pungkasnya.
(Taufik Fajar)