JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani turun tangan selesaikan beberapa isu yang ada di Ditjen Bea Cukai. Semalam, Sri Mulyani membahas mengenai berbagai isu aktual yang muncul di publik terkait pelayanan Bea Cukai
Dia mengaku mendengar laporan penanganan kasus yang viral, seperti pengiriman sepatu dan pengiriman action figure (Robotic).
"Dua kasus ini mirip yaitu terdapat keluhan mengenai pengenaan Bea Masuk dan Pajak. Dalam dua kasus ini, ditemukan indikasi bahwa harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari yang sebenarnya (under invoicing)," kata Sri Mulyani dalam Instagramnya, Minggu (28/4/2024).
Atas kasus tersebut, lanjut Sri, petugas BC mengoreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk dan pajaknya. Namun masalah ini sudah selesai karena Bea Masuk dan Pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang.
Kemudian kasus teranyar di Bea Cukai adalah pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Di mana barang impor berupa keyboard sebanyak 20 pcs tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada tanggal 18 Desember 2022.
"Karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD)," imbuh Bendahara Negara.
Belakangan baru diketahui bahwa ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah sehingga BC akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.