Wall Street Turun, Investor Pertimbangkan Data Upah Pekerja AS

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 01 Mei 2024 07:24 WIB
Wall Street Ditutup Melemah. (foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat. Hal itu karena pasar mempertimbangkan data ekonomi yang menunjukkan kenaikan biaya tenaga kerja dan memburuknya kepercayaan konsumen.

Data menunjukkan biaya tenaga kerja AS naik lebih dari perkiraan sebesar 1,2% pada kuartal terakhir, menunjukkan peningkatan tekanan upah. Sebuah survei juga menemukan bahwa kepercayaan konsumen AS memburuk pada bulan April, turun ke level terendah dalam lebih dari 1-1/2 tahun.

Laporan tersebut muncul sehari sebelum Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) mengakhiri pertemuan dua harinya, dan investor secara luas mengharapkan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Hal tersebut memberi sentimen negatif bagi pasar saham. Di mana S&P 500 (.SPX) kehilangan 79,92 poin, atau 1,56%, berakhir pada 5,036.25 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 325,26 poin, atau 2,00%, menjadi 15.664,13. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 574,08 poin, atau 1,47%, menjadi 37.823,57.

Saham Most Magnificent Seven berakhir lebih rendah, termasuk Tesla (TSLA.O), Alphabet (GOOGL.O), Nvidia (NVDA.O), Microsoft (MSFT.O), dan Amazon (AMZN.O).

“Kita masih berada dalam lingkungan di mana reaksi spontan adalah mengekstrapolasi data yang lebih hangat ke dalam inflasi yang lebih kuat dan reaksi yang lebih hawkish dari The Fed,” kata Ahli Strategi Portofolio Natixis Investment Managers, Garrett Melson, dilansir dari Reuters, Rabu (1/5/2024).

“Tetapi tidak ada yang berubah: pertumbuhan masih kuat, pasar tenaga kerja tetap bertahan, dan pada akhirnya kita mengambil sedikit jeda dalam proses disinflasi,” tambah Melson.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya