Kredit Bermasalah di Level Terjaga 2,25%, OJK: Kualitasnya Baik

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Jum'at 03 Mei 2024 18:37 WIB
Rasio kredit bermasalah perbankan RI terjaga baik (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA – Rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan Indonesia terjaga dengan baik. Kondisi penyaluran kredit dari industri perbankan terus mengalami pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

Per Maret 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) kotor/gross perbankan menembus 2,25%, dengan NPL bersih/net mencapai 0,77%.

“Kualitas kredit masih tetap terjaga. Ini didukung oleh (rasio) permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 26 persen, dengan sebagian besar terdiri dari modal inti,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers hasil rapat berkala KSSK II, Jumat (3/5/2024).

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit tumbuh 12,4 persen year on year (yoy) menembus Rp7.244 triliun di kuartal pertama, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja sebesar 12,3%.

Mahendra menyatakan industri perbankan masih cukup percaya diri. menghadapi uncertainty.

“Secara industri kami confidence bahwa angka-angka ini sebagai bantalan mitigasi risiko adalah solid di tengah kondisi ketidakpastian global,” terang Mahendra.

Adapun likuiditas perbankan pada Maret 2024, ungkap OJK juga terjaga baik, rasio alat likuid terhadap non-core deposit atau AL-NCD dan alat likuid terhadap DPK (AL-DPK) masing-masing tercatat sebesar 121,05 persen dan 27,18 persen.

“Ini jauh di atas threeshold masing-masing sebesar 50 dan 10 persen,” paparnya.

Seiring dengan pemulihan pertumbuhan perekonomian nasional, jumlah kredit restrukturisasi COVID-19 per Maret 2024 disebut juga melanjutkan tren penurunan menjadi sebesar Rp228,03 triliun. Demikian juga dengan jumlah nasabah yang turun menjadi sebanyak 859 ribu nasabah.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya