Bahkan, emiten bersandi saham WSKT rencananya masuk sebagai anak usaha Hutama Karya. Aksi korporasi ini diimplementasikan pada tahun depan.
“Tahun depan kan Waskita jadi anaknya HK, dan kita harapkan sehat. Jadi tahun depan mungkin secara keuangan juga semuanya sudah bisa positif harusnya,” ucap Tiko.
Waskita masih mencatatkan kerugian hingga Rp3,77 triliun sampai akhir 2023, naik 98,46 persen dari 2022 yang hanya Rp1,89 triliun. Kenaikan kerugian perusahaan disebabkan oleh penurunan pendapatan sepanjang 2023.
Di lain sisi, untuk mencegah kasus penyelewengan yang menyeret kerugian keuangan pada proyek BUMN karya, Kementerian BUMN selaku pemegang saham menetapkan pendanaan proyek akan langsung disalurkan ke masing-masing proyek. Artinya, tak lagi melalui perusahaan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)