Wall Street Tertekan Suku Bunga dan Imbal Hasil Obligasi AS

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 30 Mei 2024 07:48 WIB
Wall Street Berakhir Melemah. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu, di tengah kenaikan lebih lanjut dalam imbal hasil Treasury dan kekhawatiran mengenai waktu dan skala kemungkinan penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

S&P 500 (.SPX) kehilangan 39,09 poin, atau 0,74%, menjadi 5.266,95 sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 99,30 poin, atau 0,58%, menjadi 16,920,58. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 411,32 poin, atau 1,06%, menjadi 38.441,54.

Dow Jones turun lebih dari 1% dan mencapai level terendah dalam hampir sebulan. Semua sektor S&P 500 juga berakhir lebih rendah, dengan sektor utilitas yang sensitif terhadap suku bunga (.SPLRCU) di antara sektor-sektor dengan penurunan terbesar.

Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam empat minggu di angka 4,6%, melanjutkan kenaikan pada hari Selasa, setelah lemahnya lelang utang.

“Anda terus melihat kenaikan imbal hasil obligasi, yang menekan ekuitas… Ini merupakan kelanjutan dari pemulihan yang tidak stabil dan tidak merata ini,” kata James Abate, fund manager dari dana Center American Select Equity.

Benturan ekspektasi mengenai besaran dan waktu potensi penurunan suku bunga telah membuat pasar tetap gelisah sejak awal tahun ini.

Inflasi yang stagnan dan komentar hawkish dari para gubernur bank sentral telah memaksa para pedagang untuk menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga menjadi hanya satu kali pada bulan November atau Desember, menurut CME FedWatch Tool, dari beberapa penurunan yang diharapkan pada awal tahun.

Saham-saham menahan kerugiannya setelah dirilisnya Beige Book, sebuah survei yang dilakukan oleh Fed AS. Laporan tersebut menunjukkan aktivitas ekonomi AS terus berkembang dari awal April hingga pertengahan Mei, namun perusahaan-perusahaan menjadi lebih pesimis terhadap masa depan sementara inflasi meningkat dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi.

Fokus utama minggu ini adalah rilis data Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan April pada hari Jumat – ukuran inflasi pilihan The Fed.

Nasdaq mundur setelah ditutup di atas angka 17.000 untuk pertama kalinya pada hari Selasa, sementara indeks saham kecil Russell 2000 (.RUT) turun 1,5%.

Setelah bel penutupan, saham Salesforce (CRM.N) turun lebih dari 15% karena perusahaan melaporkan hasil dan memperkirakan pendapatan kuartal kedua di bawah perkiraan. Saham Salesforce mengakhiri sesi reguler dengan kenaikan 0,7%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya