Lalu untuk tahun 2025, Dadan menyebut target lifting gas di level 1,036 juta BOEPD atau sedikit meningkat dibanding target tahun ini 1,033 juta BOEPD. Meski begitu, realisasi tahun ini ia prognosakan hanya berada di level 995 BOEPD, atau di bawah target APBN, seperti halnya prognosa lifting minyak.
"Lifting migas itu 596 ribu BOPD (minyak) dan 995 BOEPD (gas) atau di bawah target APBN 2024," imbuhnya.
Lebih lanjut Dadan menuturkan, pihaknya memiliki strategi utama untuk mengupayakan lifting migas di level terbaik. Salah satunya, ialah improving existing asset value lewat peningkatan pengeboran sumur pengembangan, workover, well services, hingga reaktivasi sumur-sumur idle.
Kedua, ialah transformation of resources to production melalui percepatan POD hingga percepatan onstream proyek-proyek hulu minyak dan gas bumi.
"Kedua ini transformasi dari sumber daya menjadi cadnagan, lalu dari cadangan menjadi produksi lewat proses POD dan percepatan onstream," kata dia.
Strategi selanjutnya, adalah memaksimalkan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Waterflood. Misalnya, mempercepat proyek EOR seperti di Blok Minas.
Terakhir, ialah mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) supaya melakukan eksplorasi besar-besaran untuk mendapat discovery sesuai yang diharapkan.
"Ini dilakukan dengan meningkatkan eksplorasi di offshore, laut dalam, dan Indonesia Bagian Timur. Saat ini, terdapat juga temuan di Layaran dan Geng North tahun 2023," tutup Dadan.
(Dani Jumadil Akhir)