JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,03% pada Mei 2024. Deflasi ini pertama sejak terakhir kali terjadi pada Agustus 2023.
"Deflasi bulan Mei 2024 ini merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi di Agustus 2023," kata Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti saat konferensi pers, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Amalia menjelaskan, deflasi pada Mei 2024 didorong oleh deflasi komponen harga diatur pemerintah dan komponen harga bergejolak.
Komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,13% dengan andil deflasi sebesar 0,02%. Adapun komoditas yang dominan berikan andil yaitu tarif angkutan antar kota, tarif angkutan udara dan tarif kereta api.
Kemudian, komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,69% dan memberikan andil sebesar 0,12%. Komoditas yang memberikan andil deflasi secara dominan adalah beras, daging ayam ras tomat dan cabai rawit.
"Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17% komponen ini memberikan andil inflasi 0,11%. Adapun komoditas yang dominan berikan andil inflasi adalah emas perhiasan, gula pasir, kue kering berminyak dan biaya sewa rumah," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)