JAKARTA - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Bursa saham AS menguat dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi ditopang oleh saham teknologi.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 96,04 poin, atau 0,25%, menjadi 38.807,33, S&P 500 (.SPX) naik 62,69 poin, atau 1,18%, menjadi 5.354,03 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 330,86 poin, atau 1,96%, menjadi 17.187,91.
Saham teknologi (.SPLRCT) memimpin kenaikan di antara 11 sektor S&P 500, diikuti oleh ekuitas di sektor komunikasi (.SPLRCL) dan industri (.SPLRCI). Saham kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS) merupakan yang paling merugi.
Laporan penggajian swasta bulan Mei pada hari Rabu merupakan data terbaru yang menunjukkan pelonggaran dalam ketatnya pasar tenaga kerja yang dapat mendorong Fed untuk mulai memangkas suku bunga tahun ini.
Sebuah laporan pada hari Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan turun pada bulan April ke yang paling sedikit dalam lebih dari tiga tahun.
"Kami melihat data ekonomi mulai sedikit mereda dan dampaknya adalah tekanan pada suku bunga sedikit mereda, bercampur dengan potensi data ekonomi yang lebih lemah, yang merupakan resep yang cukup bagus untuk pasar obligasi," kata Jack Janasiewicz, manajer portofolio di Natixis Investment Managers Solutions di Boston.
Para pedagang sekarang melihat peluang penurunan suku bunga pada bulan September hampir 69%, menurut alat FedWatch milik CME. Ekspektasi telah berkisar sekitar 50% minggu lalu.
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun ke level terendah dalam dua bulan pada hari Rabu setelah sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan menjelang laporan ketenagakerjaan pemerintah yang sangat dinanti-nantikan untuk bulan Mei pada hari Jumat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)