400 Ton Minyak Tumpah di Pantai Singapura, Airnya Langsung Hitam

Faradilla Indah Siti Aysha, Jurnalis
Senin 17 Juni 2024 22:06 WIB
Ilustrasi Tumpahan Minyak (Foto: Okezone)
Share :

Berenang dan aktivitas laut lainnya saat ini dilarang di Sentosa, sementara beberapa pantai di Singapura ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Selain itu, muncul juga kekhawatiran dampak dari tumpahan minyak itu bagi satwa liar. Beberapa laporan dari warga mengemuka mengenai siput laut dan makhluk lain yang berlumur minyak.

Namun, menurut survei awal keanekaragaman hayati yang dilakukan tidak ada laporan kerusakan besar.

“Tidak ada dampak signifikan terhadap keanekaragaman hayati laut yang teramati, meskipun minyak terlihat pada akar beberapa tanaman bakau di daerah tersebut,” kata Dr Karenne Tun dari Dewan Taman Nasional kepada surat kabar Straits Times.

Namun para relawan yang ikut serta dalam upaya pembersihan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan hal itu.

“Ini merupakan pertanda baik bahwa kita tidak melihat satupun satwa liar dalam keadaan tertekan hari ini, namun kita harus memantau situasinya. Mungkin diperlukan waktu sebelum kita dapat melihat dampak sebenarnya dari tumpahan minyak tersebut,” kata Kua Kay Yaw kepada surat kabar tersebut.

Sekitar 1.500 orang secara sukarela membantu proses pembersihan, kata pemerintah Singapura.

Namun sebagian besar upaya pembersihan dilakukan oleh pekerja kontrak - beberapa di antaranya terlihat membersihkan pantai Pulau Sentosa pada hari Minggu (16/06), menyekop tumpukan sampah yang menghitam dan ombak yang berminyak.

Seorang staf di klub pantai yang berjarak beberapa meter dari pantai wisata mengatakan air pantainya “masih hitam”.

“Pantainya terbuka tapi Anda tidak bisa masuk ke dalam air, masih belum bersih,” kata Siobhan Chan.

Pemerintah mengatakan mereka telah mengerahkan pelampung penyerap minyak sepanjang 1,5 km di dekat pantai serta di jalur perairan taman umum di East Coast Park, West Coast Park, dan Labrador Nature Reserve.

Operasi pembersihan di perairan untuk membersihkan tumpahan juga melibatkan penyemprotan bahan kimia mirip dengan sabut dan deterjen) untuk "memecah minyak di permukaan air menjadi tetesan guna meningkatkan biodegrasi", demikian bunyi pernyataan bersama dari pihak berwenang.

Namun minyak olahan yang mengapung di air masih bisa “terbawa oleh arus pasang surut ke garis pantai”.

Pihak berwenang mengatakan "kilauan minyak" juga terdeteksi di perairan sekitar Taman Laut Sisters' Islands yang dilindungi. Lokasi itu kini ditutup untuk umum demi perlindungan terumbu karang dan kehidupan laut.

Singapura adalah pusat pelayaran dan pengisian bahan bakar utama kapal yang melintasi Selat Malaka. Sehingga ratusan kapal tersebar di garis pantai selatan negara kota tersebut.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya