JAKARTA – Harga rumah akan semakin mahal imbas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kenaikan harga material yang didatangkan dari impor akan membuat harga jual rumah menjadi lebih mahal akibat pelemahan rupiah.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menjelaskan pelemahan rupiah ini memang dapat membuat harga rumah menjadi lebih mahal, terutama untuk rumah rumah kelas kalangan atas.
Karena menurutnya, rumah kalangan atas terkadang sarat akan material impor. Selain itu juga dilengkapi dengan teknologi modern yang didatangkan dari luar negeri. Penggunaan material dan furniture itulah yang membuat komponen biaya pembangunan rumah kelas atas menjadi lebih mahal.
"Kalau harga dolar naik itu pengaruhnya pada rumah kelas atas ya. Rumah kelas atas contohnya yang dilengkapi dengan teknologi tinggi, rumah gede harus pakai lift, rumah yang materialnya harus impor misal marmer di impor, dan interiornya barang-barang impor. Itu akan mengalami kenaikan," ujar Ferry dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/6/2024).
Sedangkan untuk rumah kelas menengah ke bawah, menurutnya tidak cukup berdampak pada fluktuasi nilai tukar mata uang. Sebab material yang digunakan sudah banyak didapatkan di dalam negeri.
"Kalau rumah menengah di mana bahan bakunya masih di sini dan tidak ada komponen impor, tentu tidak berdampak," lanjutnya.
Sekedar informasi tambahan, nilai tukar (kurs) Rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat 25 poin atau 0,15% ke level Rp16.371 per USD setelah sebelumnya di Rp16.396 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah sempat dibuka pada level Rp16.388 per USD.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)