Kisah Kakak Adik Terkaya di Indonesia yang Hidup Sederhana meski Punya Harta Rp793,8 Triliun

Faradilla Indah Siti Aysha, Jurnalis
Jum'at 12 Juli 2024 10:46 WIB
Kisah Kakak Adik Terkaya di Indonesia (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Kisah kakak adik terkaya di Indonesia yang mempunyai total harta kekayaan Rp793,8 triliun. Meski mempunyai harta yang fantastis, keduanya dikenal sebagai miliarder yang hidup sederhana.

Kakak adik terkaya di Indonesia ini adalah Michael Bambang Hartono berusia 84 tahun dan R Budi Hartono yang berusia 83 tahun.

Nama keduanya memang tidak asing lagi, sebab Hartono Bersaudara ini pernah menjadi orang terkaya di Indonesia selama kurang lebih 10 tahun berturut-turut

R Budi Hartono mempunyai harta kekayaan USD25 miliar atau setara Rp405 triliun dan Michael Bambang Hartono punya harta USD24 miliar atau setara Rp388,8 triliun. Jika ditotal, harta kekayaannya mencapai Rp793,8 triliun.

Dengan kekayaan sebanyak Rp793,8 triliun, kakak adik ini menjadi orang terkaya peringkat dua di Indonesia 2024. Sementara orang terkaya peringkat pertama di Indonesia ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan kekayaan USD63,4 miliar atau Rp1.027 triliun. Demikian seperti dilansir Forbes real time billionaires, Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Meski mempunyai harta yang fantastis, Michael Bambang Hartono hidup sederhana. Bambang Hartono terlihat makan di sebuah warung dengan penampilan sederhana pada 2019. Bambang Hartono adalah pelanggan setia Tahu Pong Karangsaru Semarang.

Michael Bambang Hartono yang memiliki nama asli Oei Hwie Siang, lahir 2 Oktober 1939 di Semarang, Jawa Tengah.

Sementara adiknya, Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong lahir pada 28 April 1941 di Semarang, Jawa Tengah.

Keduanya merupakan putra dari pendiri Djarum, Oei Wie Gwan. Sang ayah wafat tidak berselang lama dari insiden kebakaran pabrik Djarum 1963.

Lalu, keduanya melanjutkan roda operasi perusahaan rokok tersebut meskipun kondisi keuangan kala itu tengah berada di titik rendah.

Beberapa tahun kemudian, optimisme dan kegigihan mereka membuahkan hasil.

Djarum mampu mengekspor produknya ke luar negeri pada 1972. Tahun-tahun selanjutnya, Djarum mampu memproduksi rokok Djarum Filter dan Djarum Super dengan bantuan mesin.

Tidak hanya itu, kesuksesan mereka dalam mengelola Djarum juga berhasil mengantarkan keduanya pada pintu-pintu kekayaan lain.

Sebut saja BCA. Keluarga Hartono membeli saham BCA dari Salim Group saat terjadi krisis ekonomi pada 1997-1998.

Hartono bersaudara adalah pemilik Grup Djarum yang menguasai 54,94% saham BCA lewat PT Dwimuria Investama Andalan.

Bisnis lain yang juga dijalankan oleh kakak adik ini adalah Polytron yang memproduksi barang-barang elektronik seperti AC, kulkas, televisi, hingga handphone. Polytron telah bertahan selama puluhan tahun di bawah bendera Djarum. Selain itu, sebuah startup Game bernama Razer juga tercatat di bawah nama mereka.

Tak ketinggalan, keduanya juga memiliki 65 ribu hektare perkebunan kelapa sawit juga properti berupa pusat perbelanjaan mewah Grand Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bisnis mereka merambah ke e-commerce Global Digital Niaga (Blibli.com) dan media Kaskus yang berada di bawah naungan Ventures Global Digital Prima.

Sebagai wujud kecintaannya pada olahraga bulutangkis, Robert membentuk Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum yang telah melahirkan atlet-atlet kebanggaan Indonesia di kancah internasional seperti Liem Swie King, Ardy B Wiranata, dan Alan Budikusuma.

Sementara itu, Michael sendiri merupakan atlet bridge. Pada Asian Games 2018 lalu, dia menjadi atlet Indonesia tertua dan berhasil membawa pulang medali perunggu. Di bawah Djarum, dia juga membuat sebuah klub bridge bernama Djarum Bridge Club.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya