JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa bantuan pangan saat ini difokuskan ke daerah pelosok dengan medan yang berat.
Menurut Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Bapanas, Sri Nuryanti, penyaluran bantuan diprioritaskan untuk wilayah Indonesia Timur.
"Masyarakat di berbagai daerah, terutama yang relatif sulit terjangkau sangat membutuhkan bantuan seperti ini. Untuk wilayah indonesia timur dan kepulauan (Papua dan Maluku), dengan medan yang cukup menantang, proses pengiriman paket bantuan pangan kita prioritaskan," katanya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (16/7/2024).
Lebih lanjut, penyaluran bantuan akan dilanjutkan wilayah indonesia bagian tengah dan kemudian di bagian barat. Ia pun menargetkan, proses penyaluran bantuan intervensi pengendalian kerawanan pangan ini rampung pada akhir Juli 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo mengatakan, intervensi pengendalian pangan ini juga dalam rangka mendukung upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.
Menurutnya upaya ini dilakukan untuk mendukung arahan Bapak Presiden Joko Widodo di mana berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang diharapkan dapat mencapai target menghapus kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada tahun 2024,” ujar Nyoto.
Untuk diketahui, kerawanan pangan dan kemiskinan memiliki korelasi yang kuat. Hal ini ditegaskan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sehingga upaya dalam pengentasan kemiskinan akan berpengaruh nyata dalam mengurangi masyarakat rawan pangan.
"Tidak bisa dipungkiri jika tingginya angka kemiskinan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerawanan pangan di masyarakat sehingga masyarakat miskin sulit menjangkau pangan karena keterbatasan ekonomi,” ujar Arief.
(Taufik Fajar)