Menurutnya, lima pabrik milik anggota Holding BUMN Farmasi memang under capacity atau sejak awal. Sehingga operasionalnya tidak cukup maksimal. Soal ini Arya enggan menjelaskan lebih rinci pabrik mana saja yang bakal ditutup.
“Sejak awal dia juga memang gak pernah ini, selalu under capacity, jadi memang seharusnya gak perlu bangun pabrik sebanyak itu, dibangun sebanyak itu,” beber dia.
KAEF memiliki sepuluh pabrik obat di beberapa wilayah, seperti Pabrik Sinkona (Subang), Pabrik Jakarta, Pabrik Banjaran (Bandung), pabrik Marin Liza (Bandung).
Lalu, pabrik Lucas Djaja (Bandung), Pabrik Sungwun (Cikarang), Pabrik Phapros (Semarang), Pabrik Watudakon (Jombang), dan dua pabrik lainnya yang berlokasi di Semarang dan Bali.
“Aku gak tahu (lima pabrik yang ditutup),” ucap Arya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)