Menperin Sebut Ada Perusahaan Raksasa Mainkan Kuota Impor, Ini Modusnya

Ferdi Rantung, Jurnalis
Jum'at 19 Juli 2024 19:55 WIB
Menperin Ungkap Modus Peruasahaan Raksasa Mainkan Kuota Impor. (Foto: okezone.com/Kemenperin)
Share :

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan ada perusahaan besar yang memainkan Persetujuan Impor (PI) dari pemerintah. Agus mendapat informasi tersebut ketika berbincang dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

Agus mengungkapkan modus yang dilakukan perusahaan dengan memainkan jumlah kuota yang disetujui pemerintah. Misalnya persetujuan impor yang ditetapkan sebesar 1 juta pcs atau ton, namun yang masuk sebesar 4 juta pcs atau ton.

"Saya dengar cerita dari Pak Mendag, bahwa ada satu perusahaan besar yang dia mendapatkan Persetujuan Impor 1 juta, satuannya saya gatau 1 juta unit atau ton. Ton ya? Ton. Tapi di lapangan ditemukan dengan PI yang sama mereka masuknya 4 juta," kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).

Dirinya pun merasa kecewa dengan perusahaan besar tersebut. Namun Agus enggan membeberkan nama perusahaan itu.

"Perusahaan besar loh. Saya sangat-sangat kaget dan sebenarnya kecewa sama perusahaan itu. Besar. Dia manufaktur juga. Manufaktur," bebernya.

Tak hanya itu, Agus juga menyebut ada satu lagi cara yang dilakukan pelaku usaha nakal dengan memanfaatkan master list investasi. Melalui cara ini, pemain curang memanfaatkan master list investasi dengan memasukkan barang kemudahan untuk pembangunan investasi lebih banyak dari jumlah yang dilaporkan.

"Master list memberikan kemudahan, ini banyak diselewengkan. Misalnya dalam masterlist ada kemudahan untuk memudahkan berapa ribu ton fasilitas pabriknya. Nah itu menggunakan masterlist itu memalsukan barang lebih banyak dari yang sudah ditetapkan, dijual ke market. Dijual ke luar," ujarnya

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya