SUMBA - Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat kaya dengan pariwisatanya. Namun ternyata, sumber pertumbuhan ekonomi di provinsi ini masih dari sektor pertanian.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, NTT memang memiliki pariwisata yang sangat banyak. Akan tetapi pengembangannya belum dioptimalkan.
"Pertumbuhan ekonomi masih didominasi pertanian yaitu berupa beras dan jagung," ujarnya, di Kambaniru Hotel, Sumba, NTT, Senin (22/7/2024).
Namun, lanjut Agus, sektor pertanian di NTT juga belum maksimal produktivitasnya. Sebab hasilnya beras sekitar 4 ton per hektare (Ha) dan jagung 3 ton per ha.
Di sisi lain ada juga masalah harga jual hasil pertanian di NTT. Di mana Kelompok Tani Jagung menyampaikan kekhawatiran terkait harga jual yang ternyata murah.
"Saya ketemu kelompok tani, dia cerita baru panen jagung dan ternyata harganya relatif tidak seperti yang diharapkan. Khawatir dengan harag jagung sehingga tidak bisa mengembalikan biaya masa tanam yang dilakukan. Ini masalah di NTT,"ujarnya.
(Feby Novalius)