Ini Sumber Biomassa Pengganti Batu Bara untuk Energi PLTU

Gibran Khayirah Tavip, Jurnalis
Selasa 30 Juli 2024 20:29 WIB
Energi PLTU (Foto: PLN)
Share :

JAKARTA - Sumber biomassa pengganti batu bara untuk sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sumber biomassa ini berada di di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga akhir tahun 2024.

Sumber biomassa berasal dari 150 ribu pohon biomassa di Gunungkidul, DIY. PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memproyeksikan mampu memasok 300 ton biomassa per tahun dari hasil penanaman pohon tersebut hingga akhir tahun 2024.

"Diharapkan nanti bisa memproduksi biomassa sebanyak 300 ton per tahunnya,” kata Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Seluruh tanaman biomassa tersebut akan diolah menjadi biomassa yang digunakan sebagai energi substitusi (co-firing) batu bara di PLTU.

Mamit menjelaskan, proyek ini bukan hanya sebagai langkah awal PLN EPI untuk ikut menyelamatkan lingkungan dengan mengebut target nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060, tetapi juga sebagai respons perusahaan terhadap kekurangan pakan ternak di kedua kalurahan tersebut.

Program ini, menurut Mamit, berimbas positif kepada masyarakat di dua kalurahan tersebut. Penduduk setempat membudidayakan berbagai tanaman yang dapat diolah menjadi energi pengganti batu bara seperti kaliandra merah, gmelina, gamal, indigofera. Mereka juga melakukan pengelolaan pada sawdust atau serbuk gergaji.

Adapun bagian tanaman yang bakal diambil PLN untuk diolah adalah bagian batang. Sementara itu, daunnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti untuk pakan ternak dan pewarna batik.

Hanya saja dari berbagai tanaman yang dibudidayakan yang paling berhasil adalah indigofera, lantaran kemarau berkepanjangan yang melanda sejak tahun lalu.

“Jika ini sudah besar, batangnya sudah tinggi, maka ini yang akan digunakan sebagai produk biomassa. Jadi nanti ditebang, setelah itu dari BUMDes akan mengumpulkan dan kemudian akan dijadikan sodas. Nah ini yang ke depannya akan kita lakukan,” kata Mamit.

Sebelumnya, PLN EPI memastikan terus memperkuat rantai pasok biomassa sebagai salah satu langkah strategis mencapai NZE 2060.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengungkapkan pihaknya tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu. Program ini merupakan langkah nyata menuju pencapaian NZE pada 2060.

"Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan biomassa. Pada tahun 2021, PLN Group telah menggunakan 250.000 metrik ton biomassa untuk co-firing PLTU. Tahun 2022, jumlah ini naik menjadi 500.000 metrik ton, dan pada tahun 2023 mencapai lebih dari 1.000.000 metrik ton. Tahun ini, target kami adalah menyediakan 2,2 juta ton," kata Iwan.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya