JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sistem perlindungan konsumen ditingkatkan di era transformasi digital. Pasalnya, banyak masyarakat kena tipu dan kejahatan digital saat ini.
“Saya minta OJK dan BI tingkatkan perlindungan masyarakat di sektor digital. Literasi keuangan kita rendah masih 50%, masyarakat rentan alami penipuan dan kejahatan digital, maka siapkan sistem perlindungan konsumen,pastikan keamanan data konsumen, jangan sampai rakyat kecil jadi pihak yang dirugikan,” ujarnya di Festival Ekonomi Keuangan DIgital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Jokowi mengakui peluang ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Menurutnya, ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 4 kali lipat di tahun 2030.
“Ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 4 kali lipat di tahun 2030, mencapai 210-360 billion US dolar, kalau dirupiahkan di angka Rp5.800 triliun,” kata Jokowi.
“Pembayaran digital juga meningkat 2,5 kali lipat di 2030, 760 miliar dolar atau Rp12.300 triliun. Sebuah angka besar sekali. Kita juga didukung oleh puncak bonus demografi di 2030, 68% berusia produktif termasuk di dalamnya gen Y, gen z dan gen alpha,” sambung dia.
Jokowi menambahkan, transformasi digital khususnya bidang keuangan jadi sangat penting apalagi dengan pesatnya teknologi saat ini. Ia menilai, banyak sektor AI.