Sejarah Pembentukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Indonesia: Menjaga Stabilitas Ekonomi Negara

Tasya Shaffira Indrawan, Jurnalis
Jum'at 02 Agustus 2024 14:57 WIB
Sejarah pembentukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA – Sejarah pembentukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Indonesia. KSSK merupakan lembaga yang memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Lembaga ini dibentuk sebagai respons terhadap semakin kompleksnya interkoneksi antar sektor keuangan dan tantangan global yang semakin meningkat.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai sejarah pembentukan KSSK, tujuan pembentukannya, serta peran pentingnya dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.

Latar Belakang Pembentukan

Sebelum adanya KSSK, pengawasan terhadap sektor keuangan di Indonesia dilakukan secara sektoral oleh berbagai lembaga. Namun, pendekatan sektoral ini dinilai kurang efektif dalam mengantisipasi risiko sistemik yang dapat mengancam stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Krisis keuangan global pada akhir dekade 1990-an menjadi salah satu pemicu utama kesadaran akan pentingnya koordinasi dan pengawasan yang komprehensif terhadap seluruh sektor keuangan.

Tujuan Pembentukan KSSK

  • Pembentukan KSSK memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
  • Meningkatkan koordinasi dan sinergi antar lembaga pengawas sektor keuangan.
  • Mencegah dan mengatasi risiko sistemik yang dapat mengancam stabilitas sistem keuangan.
  • Menetapkan kebijakan makroprudensial untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan sektor keuangan.

Proses Pembentukan

Proses pembentukan KSSK diawali dengan berbagai kajian dan diskusi yang melibatkan para ahli, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disahkan. Undang-undang ini mengatur mengenai pembentukan KSSK dan memberikan mandat kepada KSSK untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Struktur dan Anggota KSSK

KSSK terdiri dari beberapa anggota yang berasal dari berbagai lembaga pengawas sektor keuangan, seperti:

  • Bank Indonesia sebagai otoritas moneter.
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas sektor jasa keuangan non-bank.
  • Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara.
  • Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai lembaga penjamin simpanan perbankan.
  • Peran KSSK dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Meskipun telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, KSSK masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

Perkembangan inovasi keuangan: Munculnya berbagai inovasi keuangan baru seperti fintech dan cryptocurrency menghadirkan tantangan baru dalam pengawasan sektor keuangan.

Meningkatnya kompleksitas sistem keuangan: Interkoneksi antar sektor keuangan yang semakin kompleks membuat identifikasi dan penilaian risiko sistemik menjadi semakin sulit.

Tekanan global: Krisis keuangan global dan perubahan kondisi ekonomi global dapat memberikan tekanan terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia.

Pembentukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) merupakan langkah penting dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Dengan adanya KSSK, koordinasi dan sinergi antar lembaga pengawas sektor keuangan menjadi lebih baik, sehingga risiko sistemik dapat diidentifikasi dan diatasi sejak dini. Meskipun demikian, KSSK masih perlu terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan global yang semakin kompleks.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya