JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 5% pada kuartal II-2024. Prediksi ini juga seperti analisa Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memperkirakan ekonomi Indonesia masih tumbuh 5% di kuartal II-2024.
“Alhamdulillah kalau dilihat ekonomi Indonesia sampai dengan Q1 tunjukan kinerja yang baik, pertumbuhan Q2 tahun 2024 kami perkirakan antara April-Juni yang sudah selesai akan tumbuh di 5,0% atau sedikit di atas 5% yoy,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Pendorong terbesar dari perekonomian, kata Sri Mulyani adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Kita semua sudah tahu konsumsi masih terjaga dengan baik dan investasi mulai pickup," kata dia.
Ekspor barang juga masih meningkat dan mendorong tingkat surplus pada neraca perdagangan.
“Ekspor kita untuk barang diperkirakan meningkat terutama ini Q2 untuk ekspor produksi manufaktur dan ekspor pertambangan terutama kedua tujuan negara emerging market yang sekarang memuliki peran sangat besar yakni India dan Tiongkok,” ungkap Menkeu.
Sementara itu, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan ekonomi RI tumbuh 5,01% di kuartal II 2024.
"PDB diperkirakan tumbuh 4,97% sampai 5,01% di Triwulan II 2024 dan 5,0% sampai 5,1% untuk sepanjang tahun 2024," jelas Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky.
Riefky mengungkapkan hal itu lantaran tidak adanya faktor musiman yang memicu aktivitas ekonomi, tingginya ketidakpastian global, dan berlanjutnya permasalahan struktural berdampak negatif terhadap pertumbuhan PDB.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2024 tumbuh sekitar 5,02% secara year on year (yoy).
"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia akan melambat, namun tetap berkisar 5% yoy di kuartal II-2024," kata Josua.