Menurutnya, Bank Indonesia tetap mempertimbangkan banyaknya aliran modal (inflow) asing yang masuk ke market obligasi Indonesia selama satu tahun terakhir ini. Sehingga, ketika suku bunga instrumen pasar uang ini diturunkan secara agresif, maka kemungkinan posisi inflow asing dalam instrumen pasar uang akan berkurang.
“Dan ini berpotensi mengimbangi suplai dolar yang masuk ke pasar obligasi,” ucap Helmi.
Dia menjelaskan, penurunan suku bunga Fed Fund Rate akan menaikan daya tarik investor ke Indonesia, terutama aset fixed income AS dan global. Artinya, pasar obligasi di dalam negeri tetap memiliki potensi yang baik.
“Ini menaikan daya tarik untuk aset-aset fixed income di AS maupun secara global gitu kan, walaupun selektif ya secara globalnya, dan tentunya cukup positif kita sudah melihat inflow masuk ke pasar obligasi Indonesia dalam beberapa minggu terakhir,” tutur dia.
“Setelah ada sinyal penurunan suku bunga dari The Fed, dan inflow ke pasar obligasi Indonesia ini menjadi faktor penyeimbang di pasar valas karena tentunya dengan adanya inflow ke pasar obligasi pada suplai dolar tambahan dari investor asing,” jelasnya.
(Feby Novalius)