Pengusaha Ragu Bangun Hotel di IKN, Ini Reaksi Anak Buah Luhut

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Kamis 15 Agustus 2024 07:53 WIB
Istana di IKN Nusantara (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) buka suara terkait Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) soal menimbang-nimbang membangun hotel di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim)

Alasan PHRI, belum diketahui persentase jumlah penduduk dan kunjungan orang di kawasan IKN.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, prospek investasi perhotelan di IKN cukup menjanjikan karena tingginya aktivitas pemerintahan. Menurutnya, ke depan jumlah kunjungan ke ibu kota baru bakal signifikan.

Sehingga, memungkinkan para investor di bidang properti, salah satunya perhotelan, akan masuk berinvestasi.

“Jadi sebenarnya dengan banyaknya aktivitas pemerintah di IKN, itu kebutuhannya sebenarnya akan bagus ya, jadi kalau misalnya bukan mereka nanti akan ada pasti akan ada (investor),” ujar Rachmat disela-sela gelaran IDX Channel ESG 2024 Conference, di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (15/8/2024).

Rachmat tidak mempersoalkan sikap PHRI saat ini. Justru dia mengajak BPP PHRI atau para anggotanya untuk melihat langsung progres pembangunan IKN. Dia meyakini, pasar properti sangat potensial di kawasan itu.

“Jadi market sangat terbuka lebar ya, monggo aja kita sih kalau teman-teman belum merasa yakin mungkin main ke IKN, lihat. Bahkan 2 tahun lalu melihat masih relatif agak mentah gitu ya. Tapi tentunya ceritanya sudah sangat berbeda sekarang,” bebernya.

Dia mengaku, belum banyak pembangunan hotel di IKN, sehingga kebanyakan dari insan kementerian dan lembaga (K/L) masih menginap di Balikpapan, kota penyangga IKN.

“Ya, itu sebenarnya perusahaan punya pertimbangan sendiri ya, tapi kita bisa lihat kemarin itu saya aja gak dapat hotel di IKN, abis dari IKN nih, kita harus tunggal di Balikpapan,” papar dia.

“Uda ada hotel kemarin, para Menteri tinggal di hotel nusantara ya, itu Swiss Hotel, jadi uda ada hotel bintang 5 di sana, tapi memang baru satu yang saya lihat ya, jadi kayak kita-kita ini malah harus tinggal di luar,” lanjut Rachmat.

Sebelumnya, Ketua Umum BPP PHRI Hariyadi BS Sukamdani menyebut, ketertarikan akan timbul jika ada prospek investasi yang menjanjikan. Artinya, investasi di sektor perhotelan harus didasarkan pada permintaan pasar atau banyaknya jumlah orang yang memesan kamar hotel.

“Anggota PHRI tentu akan mengikuti perkembangan dari kunjungan yang ada di sana, jadi selama kunjungan itu nantinya meningkat tentu pastinya ada kebutuhan kamar hotel, pada saat itulah kami akan melakukan eksekusi pelaksanaan investasi di sana,” ujar Hariyadi saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya