JAKARTA - Suku bunga acuan: pengertian, Cara Kerja, Lengkap dengan Fungsinya. Bank Indonesia memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan di level 6,25% yang diputuskan dalam. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 20 dan 21 Agustus 2024.
Tujuan kenaikan suku bunga acuan ini adalah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global. Kenaikan suku bunga juga dilakukan sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap di sasaran 2,5 hingga 1% pada 2024 dan 2025.
Suku bunga acuan April 2024 akan mencapai 6,25%, yang merupakan angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Pengertian Suku Bunga Acuan
Suku bunga acuan adalah suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral sebagai referensi untuk suku bunga lain di pasar keuangan.
Di Indonesia, suku bunga acuan yang paling dikenal adalah BI 7-Day (Reverse) Repo Rate, yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Suku bunga ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan suku bunga kredit, deposito, dan instrumen keuangan lainnya.
Cara Kerja Suku Bunga Acuan
Bank sentral menggunakan suku bunga acuan sebagai instrumen kebijakan moneter untuk mengatur likuiditas dan mengendalikan inflasi dalam perekonomian. Berikut adalah cara kerja suku bunga acuan:
1. Pengaruh Terhadap Suku Bunga Pasar: Bank komersial cenderung menaikkan suku bunga kredit dan deposito ketika suku bunga acuan naik, yang membuat pinjaman menjadi lebih mahal dan mendorong orang untuk menabung lebih banyak.
Sebaliknya, ketika suku bunga acuan turun, suku bunga kredit dan deposito cenderung turun, yang mendorong investasi dan konsumsi.
2. Pengendalian Inflasi: Bank sentral menggunakan suku bunga acuan untuk mengontrol inflasi. Dengan menaikkan suku bunga acuan, mereka berusaha mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan inflasi.
Sebaliknya, jika suku bunga acuan rendah, mereka cenderung mendorong investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan inflasi.
3. Pengaruh Terhadap Nilai Tukar: Selain itu, suku bunga acuan juga bisa mempengaruhi nilai tukar mata uang. Jika suku bunga acuan naik, investor asing mungkin tertarik untuk berinvestasi di negara tersebut karena imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat memperkuat nilai tukar.
Sebaliknya, jika suku bunga acuan turun, investor asing mungkin enggan berinvestasi di negara tersebut.
Fungsi Suku Bunga Acuan
Suku bunga acuan melakukan beberapa peran penting dalam ekonomi, termasuk:
1. Sebagai Instrumen Kebijakan Moneter: Suku bunga acuan adalah instrumen utama bank sentral untuk mengontrol likuiditas pasar dan mengontrol inflasi. Dengan mengubah suku bunga acuannya, bank sentral memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
2. Mengarahkan Suku Bunga di Pasar: Suku bunga acuan membantu stabilitas dan efisiensi pasar keuangan dengan membantu bank komersial menetapkan suku bunga kredit dan deposito.
3. Mengendalikan Stabilitas Ekonomi: Suku bunga acuan juga memungkinkan bank sentral untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan mencegah resesi dengan mengantisipasi gejolak harga komoditas atau krisis finansial.
4. Mempengaruhi Investasi dan Konsumsi: Karena biaya pinjaman menjadi lebih murah, suku bunga acuan yang rendah mendorong investasi dan konsumsi. Sebaliknya, suku bunga acuan yang tinggi dapat menekan konsumsi dan investasi.
Kesimpulan
Salah satu elemen penting dalam pengelolaan perekonomian suatu negara adalah suku bunga acuan, yang dapat dipengaruhi oleh bank sentral pada berbagai aspek ekonomi, seperti inflasi, nilai tukar, dan aktivitas investasi. Para pelaku ekonomi, termasuk pemerintah, investor, dan masyarakat umum, harus memahami suku bunga acuan agar dapat membuat keputusan finansial yang tepat.
(Taufik Fajar)