Ketika dibandingkan dengan beberapa lokasi di Asia seperti Phuket, Bali tampak kurang menarik bagi UNHWI karena berbagai alasan. Phuket, misalnya, telah berhasil menciptakan citra sebagai pasar properti yang stabil dan menguntungkan bagi investor asing. Hal ini tercermin dari pertumbuhan harga properti yang positif secara historis dan minimnya gangguan kebijakan yang mempersulit kepemilikan asing.
Dengan kata lain, Bali perlu meningkatkan daya tariknya tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai lokasi investasi properti yang stabil dan menguntungkan bagi UNHWI. Langkah-langkah strategis, termasuk perbaikan kebijakan kepemilikan properti untuk orang asing, diharapkan dapat mengubah persepsi dan menarik minat lebih banyak UNHWI ke Bali dan Jakarta sebagai pilihan utama untuk "second home".
(Kurniasih Miftakhul Jannah)