JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Aida Suwandi Budiman menjadi Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Istana Negara pada hari ini.
Pelantikan Aida berdasarkan Keputusan presiden nomor 101P tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
"Demi allah saya bersumpah bahwa saya untuk menjadi anggota dewan komisioner lps langsung atau tidak langsung dengan nama dan dalih apapun tidak memberikan atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu kepada siapapun. Saya bersumpah bahwa saya dalam melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini tidak akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun sesuatu janji atau pemberian dalam bentuk apapun," kata Aida membacakan sumpah dihadapan Presiden Jokowi, Rabu (11/9/2024).
"Saya bersumpah bahwa saya akan melaksanakan tuhas dan kewajiban sebagai anggota dewan komisioner lps dengan sebaik-baiknya dan penuh dgn rasa tanggungjawab berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berkenaan dengan tugas dan kewajiban tersebut. Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI dan UUD 1945” sambungnya.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebagai informasi, Aida Suwandi Budiman merupakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang resmi dilantik dengan masa jabatan 2022- 2027. Aida sudah berpengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional, dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan Indonesia.
Setelah menempuh pendidikan di IPB University pada 1987, Aida Suwandi Budiman melanjutkan pendidikan di University of Southern California dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics pada tahun 1996. Aida juga melanjutkan pendidikan di Claremont Graduate University dan mendapat gelar Phd di bidang Ekonomi pada tahun 2001.
Sepanjang kariernya di Bank Indonesia sejak 1991, Aida telah menduduki sejumlah jabatan di bank sentral. Pada 2010 ia dipercaya menjadi Wakil Direktur Eksekutif, International Monetary Fund – IMF South-East Asia Voting Group (SEAVG) Office yang beranggotakan 13 negara.
Dirinya menduduki posisi Wakil Direktur Eksekutif IMF Kantor Asia Tenggara pada 2010-2013. Setelah itu, ia diangkat kembali sebagai Direktur Eksekutif BI di berbagai departemen.
Aida juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur membawahi Kebijakan Strategis Sektor Moneter, Bauran Kebijakan Bank Indonesia, dan sinergi dengan bauran kebijakan nasional periode 2020-2022. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter periode 2018 dan juga Kepala Departemen Internasional periode 2014-2018.
Tugas-tugas utama Aida di jabatan sebelumnya antara lain menyusun rekomendasi kebijakan ekonomi dan moneter serta menyusun regulasi di bidang moneter; melakukan asesmen makroekonomi dan moneter serta rekomendasi mengenai proyeksi dan simulasi makroekonomi dan moneter; juga melakukan riset di sektor riil, makroekonomi, moneter dan keuangan serta pengembangan model-model dan indikator-indikator yang relevan.
(Feby Novalius)