JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan apresiasi kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemangku kepentingan utama atas kontribusi mereka dalam meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional.
Penghargaan diberikan dalam 31 kategori yang mencakup berbagai aspek kinerja dan kontribusi para KKKS serta pemangku kepentingan yang berperan penting dalam upaya mencapai target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), yang telah menjadi visi bersama hulu migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutannya mengatakan, penghargaan ini bukan hanya sekadar apresiasi, tetapi juga pengakuan terhadap kerja keras dan dedikasi para kontraktor serta pihak terkait yang telah melakukan upaya luar biasa untuk mencapai target nasional.
"Para KKKS yang berprestasi ini telah menunjukkan komitmen tinggi dan kemampuan dalam mengatasi berbagai tantangan di industri hulu migas yang kompleks," ujarnya.
Dalam SKK Migas Award 2024 untuk kategori Assurance and Consulting Excellence (ACE) Award diberikan kepada PT Medco E&P Indonesia, PT Pertamina Hulu Rokan dan PetroChina International Jabung Ltd.
Dia menambahkan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk KKKS, tetapi juga bagi pemangku kepentingan utama yang telah memberikan dukungan dalam mempercepat penerbitan berbagai persetujuan dan sertifikasi yang krusial bagi kelancaran operasional industri migas.
Dwi menekankan pentingnya sinergi antara KKKS, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menghadapi tantangan global di industri energi.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mencapai target ambisius seperti 1 juta BOPD, kita harus melakukan perubahan fundamental dalam pendekatan bisnis. Ini termasuk perbaikan regulasi, inovasi teknologi, hingga perubahan pola pikir di setiap level operasional," jelas Dwi.
Dwi mengatakan, dalam penghargaan tersebut SKK Migas mengapresiasi KKKS yang berhasil melakukan terobosan di berbagai aspek, seperti peningkatan produksi dan efisiensi biaya operasional.
Beberapa KKKS juga diakui atas upaya mereka dalam mengembangkan potensi cadangan baru di wilayah kerja masing-masing, yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan produksi migas nasional. Selain itu, Dwi juga memuji upaya KKKS dalam meningkatkan efisiensi operasional, di mana mereka mampu menghadapi tantangan harga komoditas yang fluktuatif dengan melakukan inovasi teknologi dan mengoptimalkan proses produksi.
Menurutnya, kemampuan beradaptasi ini adalah faktor penting yang harus terus dikembangkan untuk menjaga daya saing Indonesia dalam peta industri migas global. Dwi berharap penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kontribusi mereka terhadap industri migas nasional.
"Kami berharap KKKS dan pemangku kepentingan utama dapat terus berinovasi, bekerja sama, dan memperkuat komitmen mereka dalam mencapai target jangka panjang yang telah ditetapkan. Penghargaan ini tidak hanya sebagai pengakuan, tetapi juga sebagai pendorong semangat untuk terus bergerak maju, bersama-sama mewujudkan ketahanan energi nasional,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)