Tarif KRL Pakai NIK, Kelas Menengah Kian Terjepit

Gibran Khayirah Tavip, Jurnalis
Sabtu 14 September 2024 16:25 WIB
Tarif KRL Berbasis NIK. (Foto: Okezone.com/KCI)
Share :

Dampak terhadap Kelas Menengah Menurut Survei Komuter Jabodetabek 2023, sebanyak 53,7% pengguna KRL memiliki pendapatan bulanan antara Rp2-5 juta. Jika kebijakan tiket berbasis NIK ini diterapkan, kelas menengah yang mendominasi pengguna KRL bisa menghadapi tekanan lebih besar akibat kenaikan tarif. Demikian dikutip dari Instagram LPEM FEB UI, Sabtu (14/9/2024).

Selama periode 2018-2023, kelas menengah sudah mengalami penurunan proporsi di perekonomian Indonesia, dan kebijakan ini berpotensi menambah beban mereka (LPEM FEB UI, 2024).

Kenaikan Tarif Bukan Satu-satunya Solusi Peningkatan profitabilitas KRL tidak harus dilakukan melalui kenaikan tarif. Berbagai studi menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penumpang bisa menjadi kunci untuk memperkuat keberlanjutan finansial KRL.

Studi dari Gligic et al (2023) di Uni Eropa menemukan bahwa semakin banyak penumpang, semakin tinggi potensi laba bersih perusahaan kereta api. Feigenbaum (2013) juga menekankan pentingnya pertumbuhan jumlah penumpang sebagai faktor kunci keberhasilan investasi di sektor transportasi kereta api.

Oleh karena itu, KAI Commuter perlu mempertimbangkan strategi untuk meningkatkan jumlah penumpang daripada hanya mengandalkan kenaikan tarif guna mencapai keberlanjutan finansial.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya