JAKARTA - Dua gedung milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kawasan monumen nasional (Monas), Jakarta Pusat, miring. Hal ini lantaran bangunannya sudah lama alias jadul.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, kedua bangunan atau aset fisik perseroan tersebut sudah berdiri sejak lama. Perkara ini mendorong pemegang saham melakukan optimalisasi.
“Satu, dua gedung (milik BUMN) sudah miring karena uda dibangun lama, pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) yang bilang ke saya,” ujar Erick saat ditemui di Mandiri Digital Tower, Jakarta Barat, Rabu (18/9/2024).
Adapun, total aset perseroan di kawasan Monas yang bakal dioptimalisasi sebanyak 20 gedung. Erick memastikan, pihaknya membuka diri terhadap banyak pihak, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, untuk dikerjasamakan.
Soal kemitraan tersebut, dia membantah bila aset-aset perusahaan dijual ke investor atau pihak eksternal.
Menurutnya, penataan ulang dan pemanfaatan gedung milik BUMN perlu dilakukan, mengingat pemerintah pusat, termasuk Kementerian BUMN, bakal pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Artinya, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, aset-aset ini bakal terbengkalai.
“Gini, kadang kadang ‘Erick Thohir menjual aset di Monas’ gak begitu pak Tiko ya, Pos Blok asetnya BUMN, kita kasih UMKM mengisi, tapi gak sewa, bagi hasil. Kalau sarinah naik kelas lagi, gitu kan. Sama, kawasan di monas itu ada 20 aset ya,” paparnya.
“Kita akan pindah ke IKN kan, gedung-gedung ini kosong, betul gak? Terus kalau Bank Mandiri punya aset, BUMN punya, ngapain bayar listrik di dua tempat, perawatan di dua tempat, kan mubazir,” ucap dia.
Sebelumnya, Erick mengaku bahwa sudah ada pembicaraan dengan Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono. Di mana, penataan ulang kawasan Monas dilakukan berbarengan dengan optimalisasi aset BUMN.
"Kami melihat kalau memang sesuai dengan target, maka banyak sekali gedung ini termasuk Kementerian BUMN akan pindah pak, jadi kami waktu itu coba berpikir berdiskusi dengan Pj Gubernur DKI, supaya kawasan ini ditata ulang," jelas dia.
(Taufik Fajar)