Rekam Jejak Yassierli, Guru Besar ITB yang Jadi Menaker di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Atikah Umiyani, Jurnalis
Senin 21 Oktober 2024 09:48 WIB
Jejak Karier Yassierli, Guru Besar ITB Jadi Menaker (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk akademisi Yassierli menjadi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) di Kabinet Merah Putih yang diumumkan Minggu 20 Oktober 2024 malam.

"Prof Ir Yassierli PhD, Menteri Ketenagakerjaan," kata Prabowo saat mengumumkan daftar Menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Lantas siapakah sosok Yassierli sehingga dipercaya Prabowo mengurusi sektor ketenagakerjaan Tanah Air?

Dikutip MNC Portal Indonesia dari laman resmi ITB, Senin (21/10/2024), Yassierli merupakan salah satu akademisi dari ITB. Sosoknya juga sekaligus menjadi Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB.

Yassierli menyelesaikan studinya sebagai Sarjana Teknik Industri di ITB pada tahun 1997. Selanjutnya, dia mengambil pendidikan Magister pada tahun 1998 program studi Teknik dan Manajemen Industri di ITB dan selesai pada tahun 2000.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya untuk mengambil gelar Doktor di Virginia Tech, Amerika Serikat. Akhirnya pada 2005, Yassierli mendapatkan gelar Doctor of Philosophy atau Ph.D. Industrial and Systems Engineering.

Apabila melihat riwayat perjalanan kariernya, Yassierli sempat menjadi staf pengajar dan peneliti di Fakultas Teknologi Industri ITB pada tahun 1998. Selain itu, juga sempat menjadi staf pengajar pada jurusan Industrial and Systems Engineering, Virginia Tech tahun 2006.

Yassierli juga sempat menjabat sebagai kepala UPT Pengembangan Manusia dan Organisasi (PMO) ITB pada tahun 2015-2017. Kariernya di dunia akademik terus berlanjut hingga saat ini yang menjabat sebagai Senat Akademik ITB dan Komite Manajemen Risiko MWA ITB 2024.

Yassierli tercatat pernah menerima sejumlah penghargaan meliputi masuk 100 Tokoh K3 Indonesia tahun 2022, Certified Human Factors Professional dari BCPE USA, Penghargaan dari International Ergonomics Association (IEA) dalam Triennial Award on Promotion of Ergonomics in Developing Countries – 2021. Serta Penghargaan IEOM Award on Outstanding Professor in Human Factors & Ergonomics 2021 (Industrial Engineering and Operation Management Society).

 

Diberitakan sebelumnya, Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mengakui bahwa jabatan Menaker memang lebih cocok diisi oleh praktisi atau akademisi dibandingkan politisi.

Oleh karena itu, dirinya menilai bahwa Yassierli merupakan sosok yang pas mengiri posisi pengganti Ida Fauziyah ini.

"Menurut saya kalau kita melihat dari sebelumnya, ketika diambil dari politikus atau parpol kurang mampu. Saya lebih setuju kalau dia akademisi dan praktisi, yang tidak terikat dari partai politik, sehingga bisa lebih objektif melihat kondisi ketenagakerjaan kita," katanya.

Apalagi dikatakannya, terdapat beberapa hal di sektor ketenagakerjaan yang masih menjadi PR pemerintahan berikutnya. Di antaranya pembukaan lapangan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah angkatan kerja, keahlian dan kompetensi angkatan kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan industri, serta masalah formulasi pengupahan.

"Jadi menaker ini perlu akademisi, profesional dan akademisi yang bisa melihat secara objektif masalah ini. Kedua, syaratnya itu orang yang mau berdialog dengan stakeholder-nya, buruh juga diajak ngomong, memang perlu dialog sama pengusaha, tapi jangan timpang," pungkas Timboel.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya