Sejarah Pembentukan BRICS, Anggota hingga Luncurkan Uang Kertas Ada Bendera Indonesia

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 25 Oktober 2024 17:12 WIB
Sejarah Pembentukan BRICS hingga Luncurkan Mata Uang Kertas Ada Bendera Indonesia (Foto: Instagram)
Share :

JAKARTA - Sejarah pembentukan BRICS, anggota hingga meluncurkan uang kertas yang ada bendera Indonesia. Saat ini digelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia.

Indonesia yang hadir pun menyatakan keinginan untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS sebagai pengejawantahan politik luar negeri nasional yang berdasar nilai bebas aktif.

“(Bergabungnya RI ke BRICS) bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono saat menghadiri undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).

BRICS merupakan organisasi antar-pemerintah sebagai forum kerja sama di antara negara berkembang. Pembentukan BRICS sendiri diprakarsai oleh Rusia.

Dalam KTT BRICS ke-16, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS bersama 12 negara lainnya. Negara-negara Asia Tenggara yang turut menjadi mitra BRICS adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

 

Sejarah Pembentukan BRICS

Istilah BRICS merupakan akronim dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan sebagai negara anggota sekaligus penggagasnya.

Sebelumnya, BRICS awalnya bernama "BRIC" yang pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill dalam penelitian bertajuk “Building Better Global Economic BRICs” yang dirilis tahun 2001.

Dalam penelitian itu, Jim O'Neill mengambarkan empat negara berkembang yakni Brasil, Rusia, India, China, jika pertumbuhannya dipertahankan dapat mendominasi ekonomi global.

Para pemimpin negara Brasil, Rusia, India dan Cina pertama kali bertemu secara informal di sela-sela KTT G8 Outreach di St Petersburg, Rusia, pada bulan Juli 2006.

Tidak lama setelah itu, pada September 2006, Pertemuan Tingkat Menteri BRICS pertama diadakan atas usulan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Pada 16 Juni 2009, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRIC pertama kali diadakan di Yekaterinburg, Rusia. Pada KTT BRIC pertama, para pemimpin BRIC mengeluarkan pernyataan bersama melalui sebuah dokumen.

Dalam dokumen tersebut menetapkan tujuan BRIC untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara kami dengan cara yang bertahap, proaktif, pragmatis, terbuka, dan transparan.

Dialog dan kerja sama negara-negara BRIC tidak hanya kondusif untuk melayani kepentingan bersama negara-negara berkembang, tetapi juga untuk membangun dunia yang harmonis dengan perdamaian abadi dan kemakmuran bersama. Dokumen itu menguraikan persepsi bersama tentang cara-cara untuk mengatasi krisis keuangan dan ekonomi global.

Kemudian, pada 2010 Afrika Selatan diterima sebagai anggota penuh pada pertemuan Menteri Luar Negeri BRIC di New York. Kelompok BRIC berganti nama menjadi BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan). Afrika Selatan menghadiri KTT BRICS ke-3 di Sanya, Cina pada 14 April 2011.

Adapun setiap tahun BRICS membahas isu-isu penting di bawah tiga pilar, yakni kerja sama politik dan keamanan, kerja sama keuangan dan ekonomi, serta kerja sama budaya dan antarmasyarakat.

 

Anggota BRICS dan Mitra

Saat ini, anggota BRICS telah mencakup 10 negara, terhitung pada 1 Januari 2024 lalu 5 negara resmi bergabung sebagai anggota penuh. Adapun kini anggota resmi BRICS, meliputi Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Selain itu, BRICS juga menjalin hubungan antara negara sebagai mitra BRICS. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS, telah resmi menambahkan 13 negara baru ke dalam aliansi sebagai negara mitra (bukan anggota penuh). Demikian dilansir Antara.

Melansir media Sosial X dari @BRICSInfo, berikut 13 negara mitra BRICS: Aljazair, Belarus, Bolivia, Cuba, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

Mereka bukanlah anggota penuh dari kelompok ini, yang pada awalnya didirikan pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota BRICS tahun ini.

Luncurkan Uang Kertas

KTT BRICS di Kazan, Rusia meluncurkan uang kertas simbolis memicu arah baru keuangan global. Uang kertas tersebut menampilkan bendera Indonesia dan negara-negara pendiri BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Uang kertas BRICS melambangkan ambisi kolektif negara-negara ini untuk mengeksplorasi alternatif selain dolar AS dalam transaksi lintas batas.

Perkembangan ini menyoroti upaya yang terus meningkat di dalam BRICS untuk membangun sistem ekonomi mandiri tidak terlalu pada sistem keuangan Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan dalam KTT tersebut bahwa negara-negara BRICS tidak secara langsung menolak dolar AS, tetapi sedang mempersiapkan alternatif jika akses terhadap dolar AS terus dibatasi.

"Dolar tetap merupakan alat yang paling penting dalam keuangan global, namun menggunakannya sebagai senjata politik akan merusak kepercayaan terhadap mata uang ini," ujar Putin dilansir dari Financial Express, Jumat (25/10/2024).

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya