Sejarah Pembentukan BRICS, Anggota hingga Luncurkan Uang Kertas Ada Bendera Indonesia

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 25 Oktober 2024 17:12 WIB
Sejarah Pembentukan BRICS hingga Luncurkan Mata Uang Kertas Ada Bendera Indonesia (Foto: Instagram)
Share :

Anggota BRICS dan Mitra

Saat ini, anggota BRICS telah mencakup 10 negara, terhitung pada 1 Januari 2024 lalu 5 negara resmi bergabung sebagai anggota penuh. Adapun kini anggota resmi BRICS, meliputi Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Selain itu, BRICS juga menjalin hubungan antara negara sebagai mitra BRICS. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS, telah resmi menambahkan 13 negara baru ke dalam aliansi sebagai negara mitra (bukan anggota penuh). Demikian dilansir Antara.

Melansir media Sosial X dari @BRICSInfo, berikut 13 negara mitra BRICS: Aljazair, Belarus, Bolivia, Cuba, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

Mereka bukanlah anggota penuh dari kelompok ini, yang pada awalnya didirikan pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota BRICS tahun ini.

Luncurkan Uang Kertas

KTT BRICS di Kazan, Rusia meluncurkan uang kertas simbolis memicu arah baru keuangan global. Uang kertas tersebut menampilkan bendera Indonesia dan negara-negara pendiri BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Uang kertas BRICS melambangkan ambisi kolektif negara-negara ini untuk mengeksplorasi alternatif selain dolar AS dalam transaksi lintas batas.

Perkembangan ini menyoroti upaya yang terus meningkat di dalam BRICS untuk membangun sistem ekonomi mandiri tidak terlalu pada sistem keuangan Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan dalam KTT tersebut bahwa negara-negara BRICS tidak secara langsung menolak dolar AS, tetapi sedang mempersiapkan alternatif jika akses terhadap dolar AS terus dibatasi.

"Dolar tetap merupakan alat yang paling penting dalam keuangan global, namun menggunakannya sebagai senjata politik akan merusak kepercayaan terhadap mata uang ini," ujar Putin dilansir dari Financial Express, Jumat (25/10/2024).

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya