“Jadi ada efisiensi biaya USD2 juta. Ini tentu menjadi harapan, karena banyak daerah yang overlapping, ada 3 district, yakni utara (Sembera), tengah (NKL), dan selatan (Samboja),” kata Sigid.
Berdasarkan rencana kerja yang disiapkan, ada 29 sumur pengembangan borderless yang akan dilakukan sampai tahun 2027.
Asisten Manager Drilling Zona 9 Regional 3 PT Pertamina Hulu Indonesia Hendry Nasution mengungkapkan sebelum ada program borderless, masing-masing entitas, baik PEP Sangasanga maupun PHSS melakukan kegiatan pengeborannya masing-masing. Namun, setelah adanya sinergi melalui program borderless, pengeboran di area tumpang tindih dilakukan secara bersama-sama.
“Banyak peluang yang bisa kita optimasi, mulai dari pembebasan lahan, optimasi biaya produksi, pemanfaatan fasilitas bersama, termasuk pengadaan barang dan materialnya,” kata Hendry.
(Feby Novalius)