Mahlil menjelaskan bahwa keputusan terkait iuran BPJS Kesehatan sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto, bersama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya.
“Soal apakah iuran naik atau tidak, itu keputusan presiden. Ini juga menyangkut aspek politik,” ucap Mahlil.
Meskipun begitu, Mahlil mengungkapkan bahwa pihak internal BPJS Kesehatan telah memiliki perhitungan mengenai besaran kenaikan iuran yang dianggap ideal, namun ia belum bisa mengungkapkan angka pastinya.
“Belum tahu kita (besarannya) karena tergantung (tim), kita gak bisa sebutkan,” ucap Mahlil.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)