JAKARTA - Kapan iuran BPJS Kesehatan naik? Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah mengajukan kenaikan iuran peserta. Adanya kenaikan BPJS Kesehatan menjadi perhatian banyak pihak, termasuk masyarakat dan peserta BPJS Kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan bahwa iuran BPJS berpeluang naik pada 2025.
Dia menyebut bahwa iuran peserta BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II berpotensi mengalami kenaikan seiring diterapkannya kelas rawat inap standar (KRIS) mulai 30 Juni 2025. Ia menambahkan bahwa perubahan iuran ini hanya berlaku bagi peserta kelas I dan II, sementara iuran untuk kelas III tetap tidak berubah.
"Bisa, (iuran) bisa naik. Dan saat ini sudah waktunya juga (iuran) naik," ujarnya di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta Timur, dikutip Selasa (12/11/2024).
Hal tersebut dikarenakan peserta kelas III umumnya merupakan Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Untuk besarannya, Ghufron mengklaim bahwa belum ada penyesuaian besaran iuran BPJS Kesehatan.
Ali menyatakan bahwa keputusan mengenai apakah iuran BPJS Kesehatan akan naik atau tidak baru akan ditentukan sekitar akhir Juni atau awal Juli 2025. Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada keputusan pasti terkait dengan hal tersebut.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby, yang menyebutkan bahwa rencana penyesuaian iuran masih dalam tahap perumusan. Ia juga menambahkan bahwa keputusan final mengenai besaran iuran tidak berada di tangan BPJS Kesehatan.
Mahlil menjelaskan bahwa keputusan terkait iuran BPJS Kesehatan sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto, bersama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya.
“Soal apakah iuran naik atau tidak, itu keputusan presiden. Ini juga menyangkut aspek politik,” ucap Mahlil.
Meskipun begitu, Mahlil mengungkapkan bahwa pihak internal BPJS Kesehatan telah memiliki perhitungan mengenai besaran kenaikan iuran yang dianggap ideal, namun ia belum bisa mengungkapkan angka pastinya.
“Belum tahu kita (besarannya) karena tergantung (tim), kita gak bisa sebutkan,” ucap Mahlil.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)