Konglomerat Borong Saham Emiten Baru, Siapa?

Muhammad Akbar Malik, Jurnalis
Selasa 19 November 2024 17:10 WIB
Konglomerat Borong Saham Emiten Baru (Foto: BEI)
Share :

JAKARTA - Konglomerat Sugiman Halim memborong saham emiten yang baru listing pekan lalu. Dia memborong saham PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) dalam jumlah besar dalam dua hari perdagangan pasar negosiasi pada 13 dan 14 November 2024.

BOAT mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 12 November 2024. Harga saham perseroan dibuka di level Rp130 per saham, naik 30 persen dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp100 per saham.

Total pembelian tersebut mencapai 213.396.500 saham biasa, yang secara signifikan meningkatkan kepemilikannya dari 4,41% menjadi 10,51%.

Hal ini tercatat dalam Sistem Pelaporan Elektronik (SPE) Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diumumkan resmi hari ini, Selasa (19/11/2024), sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kepemilikan saham di atas 5%.

Hingga saat ini Sugiman Halim mengantongi saham BOAT sebanyak 367.913.000 saham. Langkah Sugiman Halim ini dipandang sebagai wujud kepercayaan besar terhadap fundamental dan prospek jangka panjang BOAT.

Perusahaan yang bergerak di sektor penyewaan kapal untuk industri minyak dan gas bumi tersebut diprediksi mampu mempertahankan momentum pertumbuhan dan memperluas jangkauan bisnisnya, terutama dengan dukungan dari investor strategis seperti Sugiman Halim.

Bagi banyak pihak, lonjakan kepemilikan saham ini dianggap sebagai indikasi kuat bahwa Sugiman Halim melihat potensi besar dalam perkembangan perusahaan, yang bergerak di sektor penyewaan kapal untuk industri minyak dan gas bumi.

Sebelumnya, Newport Marine Services mengincar pertumbuhan pendapatan usaha cukup konservatif pada tahun depan.

Pernyataan manajemen ini hadir setelah perusahaan listing pada Selasa (12/11), dengan jumlah dana fundraising menembus Rp100,04 miliar.

“Kami targetkan secara konservatif ya, mungkin bisa increase 30 persen (revenue),” kata Corporate Secretary BOAT Ahmad Wisya Pratama saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta Selatan.

Hingga akhir April 2024, pendapatan usaha BOAT menembus USD3,1 juta, turun 11,60 persen year-on-year (yoy) dibandingkan April 2023 yang mencapai USD3,51 juta

Sementara realisasi full-year 2023 mencapai USD9,54 juta, lebih rendah dibandingkan 2022.

Manajemen mengatakan penurunan disebabkan adanya proyek salvage yang bersifat insidentil. Sementara penurunan penjualan selama 4 bulan pertama disebabkan adanya penurunan jumlah kontrak kapal yang disewa.

“Karena kontrak perseroan telah habis masa berlaku,” tulis manajemen dalam prospektus.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya