JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menjadi pembahasan di minggu ini. Bahkan banyak yang bertanya-tanya apa itu Danantara, apa itu tugasnya, apa bedanya dengan BUMN yang sudah ada dan masih banyak lainnya.
Oleh karena itu, Okezone merangkum fakta-fakta menarik terkait BPI Danantara dan apa saja tugas nantinya.
1. Fasilitasi Pendanaan Proyek
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara bakal memfasilitasi pendanaan atas sejumlah proyek strategis di Tanah Air. Seperti sektor infrastruktur, hilirisasi pangan, dan energi.
2. Menaungi 7 BUMN dan SMV Kemenkeu
BP Danantara menaungi tujuh BUMN, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero). Lalu, PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Seluruh perseroan negara bakal dialihkan dari Kementerian BUMN. Proses ini dilakukan bertahap.
Selain itu, pemerintah bakal mengalihkan pengelolaan special mission vehicles (SMV) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kelompok pertama berupa Badan Layanan Umum (BLU), di mana ada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Kelompok kedua, SMV dalam bentuk badan usaha/lembaga yang terdiri atas PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank).
3. Konsolidasi Aset 7 BUMN
Pertemuan bos-bos perusahaan plat merah dan petinggi BP Danantara akan berlangsung di gedung Sentra Mandiri, Cikini, Jakarta Pusat, yang kini menjadi kantor utama lembaga baru itu.
“Sejumlah BUMN akan dipanggil terkait dengan Danantara. Lokasi Kantor Danantara di Jl. RP. Soeroso no 2-4. Di maps: Sentra Mandiri,” demikian bunyi keterangan resmi.
Pada tahap awal, BP Danantara bakal menaungi tujuh BUMN. Di fase ini, dana kelolaan diperkirakan bisa mencapai USD600 miliar atau setara Rp9.520 triliun (mengacu kurs Rp15.880 per USD).
4. Tugas BPI Danantara Setelah Ambil Alih 7 BUMN dan SMV
Kepala BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad menjelaskan, ruang lingkup kerja mencakup investment management, investment banking, dan asset management. Lingkup inipun dinamakan tiga pilar BP Danantara.
Pilar pertama ada investment yang dieksekusi oleh Indonesia Investment Authority. Di mana, sayap investasi yang selama ini dikelola INA semakin diperluas dan dioptimalkan.
Pilar kedua, investment banking. Nantinya, BP Danantara melalui SMV dan dan himpunan bank milik negara (Himbara) melaksanakan kegiatan pendanaan, terutama untuk proyek infrastruktur dan proyek lain yang bersifat jangka panjang.
Pilar ketiga, asset management. Dalam aspek ini, seluruh aset BUMN akan dikonsolidasikan dan dikelola langsung oleh BP Danantara.
“Cakupannya luas seperti saya sampaikan ya, istilahnya ada kegiatan yang berbasis aset manajemen, itu kegiatan yang mele-leverage- aset-aset BUMN, ada kegiatan yang berbasis investment manajemen itu lebih kepada bagaimana INA bisa bekerja lebih baik,” ujar Muliaman.
“Bagaimana kemudian Danantara bisa mengawal ini sehingga kemudian sayap investasi yang selama ini dikelola INA itu bisa optimal kita lakukan,” paparnya.
5. Apa Bedanya dengan INA?
BP Danantara akan membawahi Indonesia Investment Authority (INA). Nantinya, INA menjadi anak usahanya.
Peleburan INA ke BP Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada di angka USD10,8 miliar. Jumlah ini baru tahap awal dan berasal dari INA.
(Feby Novalius)