“Dalam pertemuan Bapak Presiden dengan Perancis misalnya di sela-sela G20 dan APEC, berbagai negara sudah ikut menawarkan, termasuk Perancis, kemudian juga Korea, Jepang, Rusia, China,” paparnya.
“Itu mendorong juga mereka juga siap untuk memberikan untuk pengembangan nuklir. Nanti mereka akan investasi, itu adalah B2B antara PLN dengan investor,” ucap dia.
Sebelumnya, studi pengembangan reaktor modular nuklir skala kecil akan dilakukan di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada 2030.
Studi ini dilakukan PLN bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), United States Trade and Development Agency (USTDA), dan perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS) NuScale Power.
Reaktor modular kecil merupakan reaktor nuklir canggih yang memiliki kapasitas daya hingga 300 mega watt (MW). Reaktor bagian dari desain generasi baru pembangkit listrik tenaga nuklir ini sudah dikembangkan di beberapa negara.
(Taufik Fajar)