Pusat Layanan Investasi Indonesia Kini Hadir di Bandara China

Taufik Fajar, Jurnalis
Sabtu 14 Desember 2024 08:42 WIB
Pusat Layanan Investasi Hadir di Bandara China (Foto: Okezone)
Share :

"Ini akan semakin mempererat hubungan kedua negara, terutama dengan wilayah selatan Tiongkok. Hubungan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia telah memiliki dasar yang kuat, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 129 miliar USD, dengan lebih dari 20% berasal dari wilayah selatan Tiongkok," katanya.

Ben menambahkan lebih dari sepertiga dari investasi skala besar Tiongkok di Indonesia berasal dari wilayah selatan Tiongkok. Fenomena ini menegaskan pentingnya wilayah tersebut dalam kontribusi terhadap penanaman modal dari pihak asing.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Baiyun Guangzhou Co., Ltd Luo Shupeng menekankan bahwa Bandara Baiyun selalu berkomitmen untuk menyediakan layanan yang mudah dan efisien untuk kerjasama ekonomi dan perdagangan internasional.

"Stasiun Konsultasi ini, bukan hanya merupakan pencapaian penting dalam memperdalam hubungan Tiongkok-Indonesia, tetapi juga bagian dari upaya untuk meningkatkan tingkat layanan internasional Bandara Baiyun," jelasnya.

Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia Guangdong dan Direktur Wanxinda Chen Riling menyatakan bahwa perusahaannya selalu berkomitmen untuk mendorong perkembangan hubungan antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

"Keputusan untuk mendirikan Pusat Layanan Investasi Indonesia dan Stasiun Konsultasi China-Indonesia "Two Countries, Twin Parks" Bandara Baiyun ini akan secara signifikan meningkatkan efisiensi akses informasi bagi perusahaan-perusahaan kedua negara, serta memberikan layanan yang lebih baik dalam analisis pasar dan penafsiran kebijakan", kata Chen.

Chen menjelaskan kawasan industri di Tiongkok, yang berpusat di Fuzhou Yuanhong Investment Zone, dan kawasan industri di Indonesia termasuk Kawasan Industri Terpadu Batang, saling melengkapi dan berkolaborasi untuk menciptakan proyek unggulan baru dalam bentuk inovasi " Belt and Road.

Khusus Kawasan Industri Terpadu Batang dalam proyek Two Countries, Twin Parks, telah menandatangani perjanjian lahan dengan total luas mencapai 98 hektar, yang diperkirakan akan menarik 200 perusahaan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan serta menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan.

Selain itu, proyek ini bertujuan untuk membangun basis industri seluas lebih dari 10 juta meter persegi dalam 5 tahun ke depan. Sejak diluncurkan pada tahun 2021, proyek "Two Countries, Twin Parks" telah memberikan dorongan baru bagi kerjasama investasi di kawasan industri, sekaligus membangun pondasi kokoh untuk perkembangan masa depan.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya