JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir bakal memangkas jumlah perusahaan negara menjadi 30. Saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membidik 45 program unggulan selama lima tahun ke depan.
Salah satunya memangkas jumlah perusahaan pelat merah dari 47 menjadi 30 perseroan saja.
Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir. Kendati enggan merinci ke-45 program prioritas itu, dia memastikan perampingan jumlah perusahaan masih terus dilakukan.
1. BUMN yang dimerger
Ada beberapa BUMN yang rencananya bakal dimerger, yakni PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam PT Pelindo (Persero). Lalu, PT INKA digabungkan ke PT KAI (Persero).
“Ya salah satunya tadi yang kereta api INKA yang ini. Ini semua kan perlu kajian dan prosesnya juga kita tahu, tapi arahnya ya ke 30,” papar Erick.
2. Program BUMN
Opsi yang ditempuh pemegang saham untuk mengurangi jumlah BUMN dua di antaranya adalah merger alias penggabungan dan inbreng saham.
“Mungkin ada 45 program lah yang kita akan dorong untuk lima tahun ke depan, ya termasuk bagaimana konsolidasi dari 47 perusahaan ke 30 itu,” ujar Erick.
3. Holding Farmasi
Pemegang saham juga mengusulkan agar holding BUMN Rumah Sakit berada di bawah naungan PT Bio Farma (Persero) yang merupakan induk dari Holding BUMN Farmasi.
4. Holding Perkebunan
BUMN sektor kehutanan dan perkebunan juga tidak lepas dari upaya perampingan. Kementerian BUMN berencana menggabungkan Perum Perhutani dengan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III). Dengan bergabungnya Perhutani di bawah PTPN III, luas lahan yang dikelola perusahaan ini akan mencapai 2,2 juta hektare.
Baca Selengkapnya: Erick Thohir Pangkas BUMN Jadi 30, Ini Daftar Perusahaan yang Bakal Dimerger
(Kurniasih Miftakhul Jannah)