Presdien Prabowo Subianto berencana untuk menerima Presiden Prancis Emmanuel Macron pada akhir Mei 2025 mendatang. Hal ini untuk menindaklanjuti rencana kerjasama di bidang perdagangan dan Investasi antara kedua negara.
"Jadi ini (Business Forum Indonesia - Prancis) bagus sekali, dan ini bisa menjadi cikal bakal nanti pertemuan pak Prabowo yang katanya di akhir Mei, (menerima) kunjungan state visit dari Pak Presiden Macron, yang terakhir datang terakhir 2022 waktu G20," ujar Anindya Bakrie.
Menurutnya, Indonesia dan Prancis memiliki potensi kerjasama yang cukup potensial di bidang investasi dan perdagangan. Prancis dinilai punya teknologi di bidang energi terbarukan, namun masih mencari pasar yang potensial untuk pengembangannya.
"Prancis itu adalah negara kedua terbesar di European Union, dan Indonesia negara terbesar di ASEAN. Jadi bisa juga membawa kestabilan investasi dan trade regional. Jadi itulah secara umumnya kita lihat," kata Anin.
"Prancis ini teknologi cukup maju untuk renewable energy. Tapi mereka membutuhkan suatu pasar untuk mengimplementasikan teknologinya, itulah di Indonesia," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Anin mengatakan beberapa potensi kerja sama yang bisa dijalin dengan Prancis misalnya di sektor kedigantaraan, pertahanan, energi, infrastruktur, hingga pembiayaan.
"Yang selalu dimulai itu di negara Prancis itu tentunya banyak aerospace sama defense. Tadi kita juga melihat energi transisi itu cukup maju, bahkan nuklir pun juga kuat di Prancis," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)