JAKARTA - Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi di berbagai lapisan masyarakat, pembayaran digital turut berkembang di Indonesia. Visa memaparkan beberapa tren pembayaran yang diprediksi akan mendominasi sepanjang tahun 2024.
Country Manager Visa Indonesia, Vira Widyasari, mengungkapkan bahwa masyarakat kini semakin mengutamakan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.
“Kami melihat tren yang cukup signifikan, di mana konsumen lebih memilih metode pembayaran yang cepat, contactless, dan dapat digunakan di berbagai platform,” ujar Vira, Selasa (25/2/25).
Salah satu tren yang mencuat adalah tap to pay, di mana pengguna cukup menempelkan kartu atau perangkat mobile mereka ke mesin pembayaran tanpa perlu memasukkan PIN untuk transaksi kecil. Menurutnya, tren ini tidak hanya populer di kota-kota besar, tetapi juga mulai diterima di daerah-daerah.
“Selain kemudahan, faktor keamanan juga menjadi perhatian utama. Teknologi tokenisasi yang kini diterapkan mampu melindungi data pengguna saat bertransaksi,” tambahnya.
Tren lain yang disebutkan adalah meningkatnya penggunaan dompet digital dan platform belanja daring. Data terbaru dari Visa menunjukkan bahwa lebih dari 70% konsumen Indonesia kini lebih nyaman berbelanja secara online dengan metode pembayaran digital dibandingkan tunai.
Visa menyoroti empat tren besar yang akan membentuk ekosistem pembayaran digital di masa depan. Pertama adalah Mobile Penetration & The Growth of e-Commerce, di mana penetrasi ponsel yang luas mendorong peningkatan e-commerce dan layanan pembayaran digital. “Ekonomi digital diproyeksikan tumbuh pesat hingga mencapai USD 360 miliar pada 2030,” kata Vira.
Tren kedua adalah The Rise of Social Commerce, di mana media sosial tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga tempat jual beli. “Social commerce semakin diminati karena menggabungkan pengalaman sosial dengan transaksi jual beli secara langsung,” jelasnya.
Selanjutnya, Integrated Payment Solutions menjadi tren ketiga yang menghadirkan kemudahan pembayaran lintas platform, termasuk lintas negara. Vira menyebutkan, “Banyak masyarakat yang kini sering melakukan transaksi lintas negara, baik untuk keperluan bisnis maupun personal. Di sinilah peran teknologi pembayaran yang praktis dan aman menjadi sangat krusial.”
Dengan semakin meluasnya tren ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat transaksi yang lebih cepat, praktis, dan aman dalam kehidupan sehari-hari.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)